Renungan Malam 22 Oktober 2019

KJ.286 : 1 – Berdoa

Ezra 6 : 13 – 22
….setiap orang yang memisahkan diri dari kenajisan bangsa-bangsa negeri itu lalu menggabungkan diri kepada mereka, untuk berbakti kepada Tuhan, Allah Israel (ay.21)

Dalam waktu empat tahun, rumah Allah itu selesai dibangun dan pentahbisan bagi rumah Allah itu dilakukan dengan penuh sukacita. Mereka mengikuti seluruh ritual yang sesuai dan tertulis dalam kitab Musa. Umat Israel dapat kembali merayakan Paskah serta Perayaan Roti tak beragi. Bagi bangsa yang baru saja dibebaskan dari ‘perbudakan’, peristiwa ini membawa arti khusus bagi umat.

Allah berkarya melalui penguasa-penguasa dunia untuk melaksanakan kehendak-Nya. Seperti dalam nas ini raja-raja Persia.
Nas malam ini sangat menarik untuk melihat dan memperhatikan bagaimana Allah bekerja dengan kuasa-Nya dan memakai Darius, musuh yang memiliki kuasa itu, untuk menggenapkan rancangan-Nya. Bukan hanya perlawanan terhadap pembangunan Rumah Allah dihentikan, tetapi Raja Darius malah jadi memerintah orang lain untuk ikut mendukung umat Allah.
Di tengah kemajemukan bangsa kita, persoalan-persoalan berbangsa kerapkali menjadi perhatian kita untuk menjaga suasana rukun dan damai. Bagaimana menyikapi perihal perijinan pembangunan rumah ibadat saat ini? Sejauh mana kita membuka diri dalam membangun komunikasi yang baik dengan pemimpin setempat? Kerukunan umat beragama di Indonesia adalah harapan semua orang. Semua menginginkan hidup aman dan tentram. Untuk itu, diperlukan kesadaran di dalam diri masing-masing untuk mengupayakan hidup rukun dan damai.

Sebagai umat beriman, percayalah, Tuhan Allah bekerja dengan kuasa dan cara-Nya yang ajaib untuk memakai pemimpin-pemimpin yang dipilih-Nya dalam karya keselamatan Allah bagi manusia. Nas ini pun mengajarkan bahwa pembangunan rumah Tuhan sangat sakral, baik secara fisik maupun persekutuan. Oleh karena itu, rumah Tuhan harus menjadi rumah doa bagi bangsa-bangsa.
Jadi warga gereja harus ikut membangun masyarakat sejahtera demi keberlangsungan hidup umat serta menjadi kekuatan bangsa. Kekuatan doa umat sebagai nafas kehidupan bagi setiap kita akan terus mewarnai ketentraman bersama.

KJ.286 : 2

Doa : (Tuhan Yesus Kepala Gereja, jadikanlah rumah-Mu menjadi rumah Doa bagi segala bangsa)