Renungan Malam 25 Oktober 2019
KJ.254 : 3 – Berdoa
Yoel 1 : 13 – 20
Wahai, hari itu! Sungguh, hari TUHAN sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa. (ay.15)
Bencana sebagai tanda datangnya hari penghakiman dari Tuhan menjadi titik pusat pemberitaan Yoel. Betapa tidak, seruan kepada imam, para pelayan mezbah untuk melilitkan kain kabung, meratap, berpuasa, membuat perkumpulan raya – seluruh negeri – ke rumah Tuhan Allah berteriak dan meminta pertolongan Tuhan. Sikap perkabungan dan ritus seluruh umat dalam bentuk kesungguhan hati tidak formalitas atau sikap biasa-biasa saja (ayat 13-14). Betapa mengerikannya bencana itu. Berbagai melapetaka yang menimpa umat Allah itu menunjukkan bahwa dari Tuhan sudah dekat (ayat 15-18). Saat derita sudah mencapai tiitk keterbatasan manusia. Semua sudah lenyap.
Keluhan bukan hanya datang dari manusia, akan tetapi lukisan kisah nabi Yoel dalam nas ini, membawa kita kepada sebuah keadaan nyata bahwa hewan-hewan mengeluh dan gempar, terkejut tak mendapatkan mekanan makanan lagi. Bahkan segala hewan menjerit karena rindu kepada Tuhan (ay.19) meminta kelepasan dan pengharapan serta rahmat dari Tuhan Allah. Berita sang nabi memang mengjutkan umat Tuhan, namun bersamaan dengan itu, mendorong umat menuju titik sadar dan segera berhimpun di dalam rumah Tuhan berseru dengan kesungguhan hari memohon pertolongan-Nya.
Bacan ini mengajak kita merenungkan: bagaimana reaksi kita menghadapi tantangan dan bencana? Terkadang lewat peristiwa bencana yang terjadi, manusia baru sadar pentingnya bergantung penuh kepada Allah. Apakah berbagai peristiwa yang terjadi di negeri tercinta ini, membuat kita senantiasa ingat pada Tuhan, sebagai sumber penolong yang melepaskan kita dari bencana itu? Sejauh mana gereja mendorong umat menuju masa depan yang mengandung harapan dalam kasih Tuhan. “Tidak ada situasi tanpa harapan yang ada adalah orang-orang yang merasa tidak mempunyai harapan.” Umat harus tetap bersndar kepada tangan Tuhan Yang Mahakuasa di tengah tantangan dan pergumulan hidup.
KJ.450 : 1-2
Doa : (Tuhan, beri kesadaran bagi kami untuk senantiasa bergantung kepada-Mu. Saat senang ataupun susah, sumber pengharapan dan pertolongan hanya di dalam kasih-Mu, Yesus)