Renungan Pagi 30 Oktober 2019
KJ. 421 : 1,2 – Berdoa
2 Petrus 2 : 1 – 10
Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu… (ay.3)
Dalam bacaan kita pagi ini Petrus menjelaskan tentang guru-guru palsu yang menyesatkan jemaat itu.
Pelayanan mereka berbahaya. Mereka memasukan ajaran sesat yang membinasakan dirinya dan para pengikutnya. Dalam hal apa? Mereka menyangkal Yesus, Penebus yang telah meyelamatkan mereka, dengan jalan begitu mereka menolak diselamatkan dan tentu akan binasa. Akan banyak orang mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, sehingga Yesus (Jalan Keselamatan itu) akan dihujat. Mereka serakah, berusaha mencari untung dari umat dengan menyampaikan cerita-cerita isapan jempol. Cerita isapan jempol yang dimaksud disini mungkin ilalah cerita tentang pelayanan dan pergumulan pribadi sang guru, sehingga menggugah simpati orang lain agar menolongnya.
Mengapa guru-guru sesat itu aman-aman saja? Petrus menegaskan bahwa mereka tidaklah aman. Ia berkata : “Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda” (ay.3b). Ata dasar apa Petrus berani berkata seperti itu? Ia berkata seperti itu atas dasar pemahaman siapakah Tuhan Allah itu sebagaimana diceritakan dalam kitab suci, yaitu: a) Allah tidak menyayangkan para malaikat yang berbuat dosa, mereka dilempar ke neraka (lihat Kej 6:1-4 dan Judas 6); b) Kisah Nuh (Kej 6-9), dimana Tuhan menghukum semua orang yang tak mau bertobat dengan mendatangkan air bah, kecuali Nuh dengan keluarganya; dan c) pembinasaan Sodom dan Gomora yang tak mau bertobat, tetapi Lot selamat (Kej 18-19). Dengan menjelaskan siapa Tuhan Allah itu, maka Petrus mengingatkan jemaat-jemaat bahwa telah tersesia hukuman bagi para guru sesat dan para pengikutnya, tetapi siapa tetap setia beriman kepada Yesus Kristus akan diselamatkan. Setialah sampai mati (lihat Why 2:10c)!
KJ. 421 : 3
Doa : (Ya Tuhan, tolong kami agar mengenal guru palsu di zaman ini)