Renungan Pagi 31 Oktober 2019
KJ. 300 : 1,2 – Berdoa
Markus 4 : 1 – 9
Dan kata-Nya : “Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” (ay.9)
Di dalam kitab-kitab injil tercatat bahwa Yesus mengajar orang banyak dengan perumpamaan, salah satu di antaranya ialah “perumpamaan tentang seorang penabur’. Yesus berkata kepada orang banyak ada penabur keluar untuk menabur. Ketika ia menabur sebagai benih jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung memakannya habis, (ia nampak gagal). Sebagia jatuh di tanah yang berbatu-batu yang tidak banyak tanahnya, lalu segera tumbuh ( nampak ada harapan), ketika matahari terbit, maka layulah dia dan menjadi kering (ia nampak gagal lagi). sebagian jatuh di semak duri, lalu makin lama makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berubah, (nampak ada harapan karena ia bisa tumbuh, tetapi tak berubah, ia gagal lagi). Dan sebagian lagi jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh subur dan hasilnya ada yang 30 kali lipat, ada yang 60 kali lipat, dan ada yang 100 kali lipat, (ia berhasil).
Tiga bagian benih yang di taburkan tidak tumbuh dan tidak burbuah itu tentu menyediakan si penabur, agaknya dia gagal, usahanya tidak berhasil. kenyataan serupa akan dialami para murid pada saat mereka menyaksian sengsara dan kematian yang berat dan hina dari Yesus di kayu salib, juga akan dialami oleh warga gereja yang melayani (menabur) di ladang Tuhan; pada awalnya bersemangat, tapi seiring dalam berjalannya waktu, iman mereka goncang karena menghadapi banyak tantangan. Lewat perumpamaan ini Yesus menyatakan ada hal lain yang harus di perhatikan, yaitu adanya benih yang jatuh di tanah yang baik dan hasilnya berlipat ganda. karena itu, gereja (dalam hal ini GPIB yang ber-HUT ke 71 hari ini) hendaknya bersyukur dengan bergiat dan setia melakukan tugas panggilannya di dunia ini. Betul, ada banyak tantangan, tetapi juga ada hasil berlipat ganda. marilah setia sampai akhir!
KJ. 300 : 5
Doa : (Tuhan, berkatilah GPIB, gereja-Mu ini, agar kami tetap setia menabur)