Renungan Pagi 07 November 2019
GB. 283 : 1,2 – Berdoa
Titus 2 : 11 – 14
Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata (ay.11)
karena kasih karunia Tuhan, kita diselamatkan. Kita yang hidup didalam kasih karunia Tuhan berarti hidup didalam didikan-Nya. Dengan demikian kehidupan kita adalah kehidupan yang bertumbuh. Jika kehidupan kita bertumbuh, maka akan meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, bijaksana, adil dan beribadah.
Hidup kita menjadi kehidupan yang layak dijalani di hadapan Tuhan, karena berkenan bagi-Nya. karena kasih kristus, maka kita dapat hidup sebagai orang yang bijaksana. kebijaksanaan tidak identik dengan kepintaran. Orang yang pintar belum tentu bijak. Menjadi seorang yang bijaksana adalah menjadi orang yang taat terhadap suara Tuhan, mempertimbangkan segala sesuatu sebelum mengambil keputusan, karena setiap keputusan yang diambil adalah penting. Orang bijak juga adalah orang yang berhikmat.Hikmat yang berasal dari Tuhan membuat seseorang dapat menentukan pilihan hidup yang tepat dan benar. Orang yang berhikmat juga adalah seorang yang menerima serta mencintai didikan dan keadilan, lalu mempraktekkannya di dalam kehidupan.
Iman yang bertumbuh juga ditandai dengan melakukan ibadah yang benar, baik ritual maupun faktual. Orang-orang kristen sekarang menjalankan ibadah ritual tanpa dapat mewujudkan dalam hidup faktual, atau ibadah ritualnya lemah tetapi merasa kuat dihidup faktual. Itu bukanlah kehidupan di dalam kasih karunia Tuhan. Kehidupan di dalam kasih karunia Tuhan ditandai dengan sikap hidup yang percaya dan beribadah kepada-Nya. sikap percata itu diwujudkan dalam ibadah ritual maupun faktual. Ibadah ritual dilakukan sebagai rasa syukur karena Tuhan telah menebus kita, Ibadah faktual diwujudkan dengan rajin berbuat baik. Keduanya dilakukan sebagai kesaksian hidup beriman yang benar dan bertumbuh.
KJ. 300 : 5
Doa : (Terimakasih Tuhan untuk kasih setia-Mu, dan mohon ajarlah kami untuk bersyukur melalui kehidupan yang memuliakan nama-Mu)