Renungan Malam 9 November 2019

GB.3 : 1,2 – Berdoa

Yohanes 4 : 15 – 25
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran (ay.24)

Perempuan Samaria memahami perkataan Yesus secara harafiah. Jenis air apa yang dimaksudkan Yesus? Ia berpikir tentang air ajaib yang melampaui air dari sumur Yakub. Jika mendapatkan air itu, tentulah ia tidak perlu berlelah-lelah datang ke sumur, menunggu pada siang hari saat situasi sepi untuk menghindar dari orang-orang yang juga mengambil air dari sumur Yakub. Menarik bahwa untuk menjawab permintaan perempuan itu, justru Yesus mengatakan, “Pergilah, panggilan suamimu dan datang ke sini” (ayat 16).

Mengapa Yesus tiba-tiba mengatakan tentang suaminya? Ada apa dengan suaminya? Ketika dikatakan bahwa ia tidak mempunyai suami, Yesus menjawab bahwa ia benar tentang apa yang dikatakannya. Sebab ia sudah mempunyai lima suami dan yang hidup bersama dengan sekarang bukanlah suaminya. Yesus mau menyentuh kehidupan moral dari perempuan itu. Ia membutuhkan Tuhan yang menolongnya untuk kehidupan yang lebih baik. Ketika perempuan itu berbicara tentang penyembahan nenek moyang mereka, maka Yesus membuka pikirannya untuk mengenal kebenaran. “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian” (ayat 23). Perkataan Yesus mau menegur orang-orang Samaria dalam ibadah-ibadah mereka. Sesungguhnya mereka tidak mengenal Allah yang disembah. Hidup mereka tidak mencerminkan Tuhan yang mereka sembah. Yesus katakan, “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran” (ayat 24).

Tuhan membuka pikiran kita, sehingga dapat memahami kehidupan yang berkenan bagi-Nya. Apakah kehidupan yang kita jalani selama ini sudah sesuai dengan pengenalan akan Tuhan yang diimani? Kehidupan moralitas kita ataupun ibadah-ibadah kita seringkali tanpa tujuan. Ibadah-ibadah kita menjadi sesuatu yang formal tetapi tidak menyentuh keimanan, sehingga masih tetap hidup tidak bermoral di hadapan Tuhan. Oleh karena itu, sembahlah Dia dalam roh dan kebenaran.

GB.3 : 4

Doa : (Tuhan tolong ajarlah kami untuk beribadah yang benar dan merealisasikan dalam kehidupan yang berkenan kepada-Mu)