Renungan Malam 17 November 2019
GB.6 : 1-2 – Berdoa
Pengkhotbah 9 : 13 – 18
“Perkataan orang berhikmat yang didengar dengan tenang, lebih baik daripada teriakan orang yang berkuasa di antara orang bodoh” (ay.17)
Sudah berapa kali kita diperhadapkan dengan suatu masalah yang rasanya sangat besar sehingga menjadi ancaman menakutkan. Saking besarnya ancaman itu, tak pelak membuat diri gemetar dan berpikir bahwa nyawa atau usahanya ada di ujung tanduk. Seakan-akan tidak ada lagi solusi, sehingga rasa gugup dan kepanikan yang menjadi temannya. Perhitungannya adalah, karena itu masalah besar maka harus dihadapi juga dengan kekuatan yang minimal sama besar agar seimbang. Tapi, bagaimana kalau pertolongan semacam itu ternyata sulit didapat. Adanya perasaan panik menandakan kalau dirinya kecil dan lemah, sehingga diperlukan bantuan. Dan umumnya bantuan yang diharapkan diperoleh dari pihak atau orang yang menurutnya minimal sebanding dengan besarnya masalah.
Pengkhotobah memakai cara kuno dalam memberi wejangan, yakni dengan gaya cerita. Tentu pokok ajaran Pengkhotbah beranjak dari pengalaman hidup manusia, khususnya saat menghadapi persoalan dirinya. Bahwa saat seseorang menghadapi situasi yang berat, tak sedikit juga orang mengabaikan nasihat orang yang berhikmat. Apalagi kalau ternyata kelas sosial ekonominya orang itu dipandang lebih rendah daripada dirinya. Gak lepel… gak bakalan dianggap untuk dimintai secara khusus nasihatnya. Agaknya, sementara punya masalah masih juga jumawa (angkuh). Orang jumawa cenderung pilih-pilih orang, akhirnya pilih-pilih pula nasihat. Saat manusia diperhadapkan dengan peristiwa sulit, tentunya Tuhan tidak tinggal diam. Ia tetap peduli dan sedia membantunya. Ia bisa pakai siapa saja untuk menyampaikan hikmat-Nya, termasuk seseorang yang tak disangka-sangka. Mungkin anak kecil, mungkin orang yang amat sederhana atau orang kecil. Kini berpulang pada diri kita, ada kerendahan hati, dengan demikian bisa menghargai siapapun yang dimintai dan didengar nasihatnya.
GB.6 : 3,4
Doa : (Ya Roh Kudus, ajarilah hamba-Mu ini mau rendah hati, agar peka mendengar nasihat-Mu melalui siapapun)