Renungan Pagi 18 November 2019
GB 16 : 1 – Berdoa
Matius 2 : 13 -15
“…lalu menyingkir ke Mesir…” (ay. 14)
Sudah sejak dahulu kala negeri Mesir sering dijadikan tujuan pengungsian orang-orang Yahudi ketika menghadapi masalah di daratan Kanaan-Palestina. Maka bisa jadi ketika nanti Yusuf bersama Maria dan Bayi Yesus berada di Mesir mereka tidak terlalu merasa asing (William Barclay). Kita tahu apa yang menyebabkan Yusuf dan keluarga saat malam itu juga harus bergerak cepat berangkat melakukan perjalanan ke sanna. Ya, demi penyelamatan Sang Bayi Yesus, sebab Herodes berniat membunuhnya. Tindakan penyelamatan dengan melarikan diri dari bahaya menjadi salah satu cara Tuhan. Jadi walaupun merasa yakin berbagai perkara berlangsung di dalam Tuhan yang penuh kuasa, bukan berarti semua ancaman atau bahaya bisa dan harus langsung dihadapi.
Kisah pelarian Yusuf bersama keluarga di Mesir, kiranya membuat kita berpikir ulang, bahwa saat situasi buruk datang mengancam bukan berarti Tuhan tidak ada dan membiarkannya. Roh Tuhan memberikan kita hikmat agar tidak membuat hidup ini hancur ketika menhadapi masalah. Beriman dalam Kristus tidak membuat perhitungan bijak dan matang. Memang kadang kala ada hal dimana situasi terancam oleh persoalan hidup yang membuat kita perlu berdiam diri sejenak. Sejenak cooling down bukanlah sikap melarikan diri dari persoalan. Sering kita mampu memberi nasihat pada orang lain dalam kesulitannya, itu karena kita bebas sehingga bisa dengan tenang menuntun orang lain bijak mengatasi pergumulannya. Jadi, dengan cooling down, menjadikan batin dan pikiran tentang memohon Roh Hikmat agar dengan jernih kita mempersiapkan diri secara arif dan bijak. Persipakanlah diri menghadapi masalah hari ini dengan sabar.
GB 16 : 2
Doa: Ya Roh Kudus, ajarilah hati hamba-Mu ini tenang, sehingga bijak dalam mengahadapi bahaya