Renungan Pagi 27 November 2019
GB 120 : 1 – Berdoa
Yosua 2 : 1 – 7
“Tetapi perempuan itu telah memabawa dan menyembunyikan kedua orang itu. Berkatalah ia: “Memang, orang-orang itu telah dating kepadaku, etapi aku tiadk tahu dari mana mereka,” (ay. 4)
Rahab seorang perempuan yangd alam pandangan social masyarakat sangat rendah karena disebut “seorang perempuan sundal.” Walaupun rendah dalam pandangan masyarakat, tetapi Rahab memiliki jiwa yang berani dan hati yang percaya. Rahab bersedia memberikan dirinya untuk dipakai Tuhan menolong orang Israel yang menjadi pengintai dengan menyembunyikan mereka di sotoh rumahnya. Sesungguhnya, tindakan Rahab sangat berisiko dengan akibat yang jika ketahuan, maka hukuman berat diterima sebab Rahab bersama keluarganya telah menjadi pengkhianat Negara. Memulai kegiatan di hari ini, apakah kita juga bersedia memberkan diri kita sebagai alat Tuhan?
Terkadang sangat mudah untuk menyatakan bahwa ‘siap menjadi alat Tuhan’ tetapi hanya sampai pada ucapan, tidak pada tindakan karena ternyata sangat berat dan berisiko. Merenungkan kisah Rahab yang menjadi alat Tuhan, berarti: pertama, garus berani dan memiliki keteguhan hatiu. Kedua, bersedia berhadapan dengan tantangan. Ketiga, siap menerima risiko.
Kehidupan yang Tuhan anugerahkan kepada kita memberikan tanggung jawab untuk melakukan kebaikan, menolong sesame dalam kebnaran dan melaksankan perintah Tuhan. Kita tidak dapat tinggal diam atau mencari aman, tetapi harus bertindak dan tampil untuk menjadi alat Tuhan. Kita memulainya dari kehidupan keluarga, jika anak kita mendapatkan nilai jelek di sekolah, jangan hanya memarahi, tetapi menolongnya untuk dapat memahami pelajaran di sekolah, ini berarti kita bersedia mengorbankan waktu dan tenaga bagi anak kita. Kita bersedia menjadi pendamai bagi saudara yang sedang bertikai. Kita harus berani menyatakan kesalahan walau kita memiliki hubungan yang dekat, bahkan nantinya dimusuhi. Sekalipun berat, tetapi jika kita bersedia dan percaya kepada Tuhan, pasti Tuhan menolong dan melindungi kita sebagai alat-Nya.
GB 120 : 2
Doa: Tuhan, inilah aku, jadikan aku alatmu yang bersedia menerima risiko yang besar karena percaya akan pertolongan dan perlindungan-Mu.