Senin, 9 Desember 2019

KJ 64 : 1 – Berdoa

Zefanya 2 : 10 – 15
“Tuhan akan mendahsyatkan mereka, sebab Ia akan melenyapkan para allah di bumi dan kepada-Nya akan sujud menyembah setiap bangsa …” (ay. 11)

Bukan saja bangsa-bangsa di tanah Kanaan dan sekitarnya yang kena hukuman Tuhan, tetapi juga orang Ethiopia dan orang Asyur (ay. 12-13). Tuhan tidak akan membiarkan umat-Nya dicela dan disingkirkan. Kekuasaan-Nya meliputi ‘semesta alam’ atau Zebaot (ay. 9) dalam bahasa Ibrani. Dialah yang memilih dan membentuk umat-Nya, yang harus mengindahkan petunjuk dan perintah-Nya. Tidak ada yang dapat mencegah dan membatalkan prakarsa dan perjanjian-Nya, seperti yang Ia adakan dengan Abraham dan umat-Nya (Kej 17 : 1b – 2, 7; bd. Ul 5 : 2 – 3). Dan masa berlakunya perjanjian itu ‘kekal, selama-lamanya’ (Kej 17 : 7 – 8).
Orang bisa meyangkalnya atau menolak perjanjian itu, yang bukan saja dalam ucapan, tetapi juga dalam tulisan, namun siapa yang merasa berhak membatalkannya? Sikap terhadap Tuhan dan ketetapan-Nya tercermin dalam sikap bangsa-bangsa terhadap umat-Nya. Ada saja ikhtiar untuk melenyapkan umat-Nya ini dari muka bumi. Di abad ke 20 pun hal itu terjadi di bumi Eropa ketika jutaan dari umat itu dimasukkan ke dalam kamar gas. Begitu juga Firaun dengan kuasa mutlaknya berhasrat untuk mengejar dan menangkap umat-Nya dan justru tentara pilihan Mesir itu ditenggelamkan-Nya di tengah laut (Kel 14 : 23 – 28).
Tuhan Yesus pernah berkata : “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi … dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat 28 : 18, 20b). Akhir zaman adalah hari kedatangan-Nya ketika pembaruan menyeluruh terjadi dan damail sejahtera-Nya menwujud-nyata (Why 21 : 1 – 4).

KJ 64 : 2

Doa: (Di hadapan-Mu ya Tuhan, manusia hanyalah debu tanah, yang tergantung amat pada kemurahan dan kasih-Mu. Ampunilah kiranya kesalahan dan kelemahan umat-Mu).