Selasa, 10 Desember 2019
KJ 454 : 1 – Berdoa
Mazmur 40 : 1 – 6
Menaruh Kepercaayaan Pada Tuhan
“Berbagaialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan …” (ay. 5a)
Dari pengalaman hidupnya, pemazmur menyingkapkan perbuatan ajaib Tuhan yang tak terhitung banyaknya, sehingga tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Tuhan (ay. 6). Itulah sebab, ketika menghadapi ancaman maut sekalipun, ia hanya menaruh kepercayaan kepada Tuhan (ay. 3a, 5a). Sikapnya itu disaksikan banyak orang dan mereka menjadi percaya (ay. 4b).
Orang bisa menaruh kepercayaan pada kemampuan dirinya pada kekuatan jumlah manusia, pada alat-alat canggih, pada besarnya kekuatan dana, pada yang bertaraf adikuasa, bahkan pada kuasa-kuasa gaib. Tomas, salah seorang murid Tuhan Yesus, tidak percaya akan kebangkitan Tuhan dari kematian. Ia mau menyaksikan sendiri dan meraba bekas-bekas paku, baru percaya. Tuhan menampakkan diri kembali di tengah murid-muridnNya. Ia langsung menyuruh Tomas memeriksa dirinya, supaya ia benar-benar percya (Yph 20 : 24 – 29). Peristiwa itu ditutup dengan kata-kata Tuhan, “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun pecaya.” Bagaimana sikap orang di dunia modern sekarang ini?
Penulis surat Korintus menyatakan bahwa pada akhirnya yang hakiki dan berharga dalam hidup tinggal tiga unsur : iman, pengharapan dan kasih dan yang paling besar diantaranya ialah kasih (1 Kor 13 : 13). Iman menghubungkan kita dengan Tuhan Yesus, yang telah dating, mati dan bangit serta naik ke surge dan yang akan dating kembali, sehingga harapan ke masa depan mengandung kepastian berlandaskan kasih yang Ia wujudkan turun-temurun selama-lamanya kepada setiap insan beriman, bahkan mengaruniakan “hidup kekal” (Yoh 3 : 16). Dialah Sang Immanuel Allah beserta kita (Mat 28 : 2b).
KJ 454 : 3
Doa : (Selama sehat dan kuat ya Tuhan orang akan mengandalkan otot dan otaknya, sampai disadari bahwa kemampuan manusai terbatas di saat-saat darurat dan gawat. Engkaulah satu-satunya yang dapat mengangkat kami dari lubang kebinasaan)