Jumat, 13 Desember 2019

KJ 288 : 1, 2 – Berdoa

“Berilah keadilan kepadaku ya Allah, perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak salah.” (ay. 1c)

Terlihat bahwa ay. 6 dan 12, pasal 42 serta ay. 5 pasal 43 ungkapan kalimatnya sama. Judul pada ayat 1, pasal 42, dikenakan juga pada pasar 43, sehingga dapat disimpulkan bahwa pasal 42 dan pasal 43 merupakan satu kesatuan, dari tangan pemazmur yang sama.
Pada alinea pertama disingkapkan susasana siding pengadilan, ketika penggubah syair meminta keadilan pada Allah sebagai hakim dalam perkaranya terhadap kaum yang tidak saleh, para penipu dan orang curang (ay. 1). Terbaca kata kerja berilah keadilan, yang bisa juga diterjemahkan dengan hakimilah atau berilah keputusan hakim karena dalam bahasa aslinya partisip kata kerja itu berarti hakim. Dalam konteks penggubah menginginkan Allah membelanya terhadap orang-orang yang menjahatinya (ay. 1 – 2a).
Bagi dia satu-satunya yang adil hanyalah Allah, karena manusia sebagai hakim bisa bertindak tidak adil, berpihak atau memandang bulu atau kena suap (lih Kel 18 : 21). Itulah sebabnya ia ingin menghadap Allah di gunung-Nya yang kudus, di depan mezbahn-Nya supaya memperoleh tuntunan-Nya yang inspiratif, memancarkan terang-Nya supaya memperoleh tuntunan-Nya yang inspiratif, memancarkan terang-Nya karena kesetiaan-Nya (ay. 3-4). Dengan bertemu Allah, diperoleh pertolongan-Nya (ay. 6).
Siapapun dapat mengalami kegelisahan, kekuatiran, keraguan dan keputusasaan. Penyertaan dan pertolongan Tuhan pertama-tama diharapkan. (bdg Mazmur 60 : 13) Hanya Allah saja gunung batu dan landasan hidup bagi orang percaya (lih 42: 9b, 10a).
Kepada Marta yang kehilangan Lazarus, saudaranya, Tuhan Yesus berkata: “Jikalau engkau akan melihat kemuliaan Allah?” Lalu Ia membangkitkan Lazarus (Yoh 11 : 29-40, 43-44). Kedatangan-Nya membawa kelegaaan, keselamatan dan sukacita (lih ay. 4a). Itulah damai sejahtera yang meliputi orang beriman, karena masa depannya ada di tangan Tuhan.

KJ 288 : 3, 4

Doa: (Ya Tuhan, sampai masa kini orang berusaha memeproleh keadilan berdasarkan hukum yang berlaku. Gugahlah hati nurani mereka yang menetapkan keputusan hukum, supaya bertindak adil sesuai keadilan-Mu karena Engkaulah sumber kebenaran)