Renungan Pagi 14 Desember 2019

KJ 287a : 1, 2 – Berdoa

Mazmur 71 : 1 – 11
“Bagi banyak orang aku seperti tanda ajaib, karena Engkaulah tempat perlindunganku yang kuat.” (ay. 7)

Kita bisa bertanya sapa penggubah syair ini? Ada indikasi yang menyingkapkan tentang penggubah, yang mengaku dengan kata-kata pada masa tuaku, apabila kekuatanku habis (ay. 9), sampai kata pada masa tuaku dan putih rambutkuv(ay. 18a). Apa yang dihadapinya juga terungkap ketika ia menyatakan tentang tangan orang fasik dan cengkraman orang lalim (Ay. 4), musuh-musuhku dan orang-orang yang memusuhi jiwaku dan orang-orang yang mengikhtiarkan celakaku (ay. 13, 24b) dan juga tentang tindakan Tuhan yang membuatnya mengalami kesusuahan dan malapetaka (ay. 20a). Apa yang dihadapinya itu dari dua pihak: manusia yang mengincar nyawanya dan Tuhan yang menilai sikap hidupnya dan mencobainya?
Siapa Tuhan bagi si penggubah, yang serta merta beralih dengan nama Allah (ay. 5) yang dalam bahasa aslinya dipakai kata yangs ama seperti pada ayat 1, namun interpunksinya sesuai dengan interpunksi untuk kata Allah (liha ay. 4a, 11a, 12, 17a,18a,19, 22a)?
Di ayat 5 diucapkannya kata lain Tuhan yang dalam bahasa aslinya tidak sama huruf-hurufnya dengan kata Tuhan. Di ayat 16 kata Tuhan digabung dengan kata Allah yang huruf-hurufnya sama seperti pada kata Allah khususnya pada vokal terakhir. Nama-nama Tuhan yang digunakannya berbeda, tetapi yang dimaksudkannya ialah tetap “Yang kudus Israel” (ay. 22)
Bagi penggubah yang sudah tua itu, Tuhan itu gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan dan bukit batu (ay. 3), harapan dan kepercayaannya (ay. 5) dan tempat perlindungan yang kuat diawasi dan dituntun-Nya. Itulah riwayat hidup seorang yang berlindung pada-Nya, karena keluputan dan keselamatan hanya pada Dia, sumber damai sejahtera (Yoh 16 : 33).

KJ 287a : 3

Doa: (Tuhan, Engkaulah kekuatan dan perisai di kala lanjut usia. Karuniakanlah keyakinan bahwa Engkau tetap melindungi dan menuntun)