Senin, 6 Januari 2020
KJ 4 : 1, 2 – Berdoa
Mazmur 99 : 1 – 5
“Tinggikanlah Tuhan, Allah kita dan sujudlah menyembah kepada kakiNya! Kuduslah Ia! (ay. 5)
“Tuhan itu Raja, maka bangsa-bangsa gemetar” (ay. 1); mengapa bangsa-bangsa gemetar? Karena Tuhan adalah pencipta dan pemilik yang Mahakuasa dan kekuasaanNya melebihi kekuatan apapun di bumu bahan alam semesta. Namun kemahakuasaan Tuhan sebagai Raja di atas segala raja tidak menjauhkan Tuhan dengan ciptaanNya. Tuhan yang Mahabesar dan dahsyatm ada di tengah hidup umatNya, karenanya umat mengungkapkan syukur kepada Tuhan (ay. 2-3). Dalam doa dan syukur umat terungkaplah pengakuan bahwa keutuhan hidup umat terjaga melalui raja yang memimpin yang memelihara hukum dan kehendak Allah dan di atas segalanya Tuhanlah yang memampukan umat dan pemimpinnya untuk hidup taat dan setia kepada Allah (ay. 4). Dengan demikian, kehidupan ibadah ritual umat bukan semata-mata sebuah rutinitas perbuatan agama. Tetapi lebih dari ituu, hidup ibadah irtual umat yang meninggikan Tuhan adalah hidup yang utuh dan jujur yang dibangun atas dasar pengakuan dan penghayatan iman akan Tuhan Allah yang Mahakuasa, Mahabesar dan Mahadahsyat, sekaligus yang dekat dengan umatNya.
Di hari Epifani, sebagaimana para Majus berjumpa dengan bayi Yesus, baaiklah kita memasuki hari yang Tuhan karuniakan dengan tetap memandang wajahNya dan menyembah di bawah tumpuan kakiNya. Tuhan Allah yang Mahakudus itu ada datang dan menyertai kita, Immanuel!
KJ 4 : 3, 4
Doa : Ya Tuhan Raja kami, ke dalam tangan kasih dan kuasaMu kami serahkan seutuhnya kehidupan kami.