Renungan Pagi 9 Januari 2020
KJ 27 : 1, 2 – Berdoa
Lukas 6 : 43 – 45
“Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.” (ay. 45)
Tuhan Yesus banyak menyampaikan pengajaran yang lebih mendalam dan menuntut penghayatan yang sungguh dan utuh. Pengajaran akan nilai hidup dan kualitas hidup seseorang yang beriman bukan hanya sebatas pada ketekunan hidup ritual, kebiasaan-kebiasaan beribadah. Namun, lebih dari itu, bagaimana menerapkan pesan ibadah ritual itu di dalam seluruh kegiatan hidup sehari-hari. Hidup orang beriman kepada Allah adalah hidup yang benar, adil dan membawa damai sejahtera Allah bagi banyak orang sekalippun ada banyak konsekuensi yang harus di tanggung (band. 6 : 20 – 26; Mat 5 : 1- 12).
Hidup orang beriman harus menunjukkan kualitas hidup yang berbeda. Tuhan Yesus mengatakan bahwa orang beriman harus mengasihi musuhnya (6 : 27 – 36) dan tidak boleh jatuh dalam sikap menghakimi sesama (6 : 37 – 42). Hal ini terjadi bukan terletak pada kemampuan menghafal sekian banyak ayat firman Tuhan, melainkan pada perubahan diri dan hati yang dimurnikan, yag melainkan pada perbahan diri dan hati yang dimurniakn, yang merupakan faktor penting bagi pelayanan.
Orang yang beriman, ditebus dan menjadi milik Kristus adalah orang yang hatinya telah dimurikan, yang melakukan kebaikan dan kebenaran bukan karena untuk dipuji atau mencari popularitas atau bahkan mencari keuntunhan materialistis!
Orang yang mengalami perjumpaan dengan Kristus akan memancarkan perjumpaan itu dalam perjumpaannya dengan sesamanya. Kebaiikan Allah yang sejati akan memperbaharui harinya dan membuatnya menjad pribadi yang memiliki kebaikan sejati!
KJ 27 : 4, 5
Doa : Ya Kristus, Engkau telah menjumpai kami dan membuat kami mengalami kebaikanMu, mampukan kami meneruskan kebaikanMu bagi sesama kami.