Renungan Malam 16 Januari 2020
KJ.58 : 1 – Berdoa
Yesaya 60 : 14 – 22
… tetapi Tuhan menjadi penerang abadi bagimu dan Allah menjadi keagungan-Mu (ay.19b)
Sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam renungan hari Rabu kemarin, bahwa nubuatan Yesaya ini berhubungan dengan 3 peristiwa besar: (1). Pembebasan dari Babilonia. (2). Karya pembebasan dengan datangnya Juruselamat Yesus Kristus. (3). Kedatangan Yesus kembali. Karena itu nubuatan nabi Yesaya dalam Yesaya 60, tidak hanya tertuju kepada kembalinya orang-orang Israel dari pembuangan, tetapi juga pada kedatangan-Nya kembali. Pembebasan serta pemulihan Israel menjadi penglihatan penuh kemuliaan tentang hari akhir saat kedatangan-Nya kembali.
Allah akan menghadirkan damai sejahtera dan keadilan untuk mengatur dan melindungi kehidupan manusia (ay.17). Tidak akan terdengar lagi kabar tentang kekerasan, kebinasaan dan kehancuran. Matahari tidak lagi menjadi penerang di waktu siang dan cahaya bulan di malam hari, sebab Allah akan menjadi penerang abadi dan Allah akan menjadi keagungan (ay.19). Bagi mereka, akan ada matahari yang tidak pernah terbenam dan bulan yang tidak pernah surut. (ay.20), sebab kamuliaan Allah bersinar atas seluruh ciptaan-Nya. Seluruh penduduk negeri itu selama-lamanya (ay.21a)
Kita tidak tahu kapan peristiwa itu terjadi. Gereja dan orang percaya dipanggil untuk selalu siap menyambut kedatangan-Nya. Dalam masa penantian ini kita dipanggil untuk terus memberitakan Injil Yesus Kristus supaya seluruh umat manusia diselamatkan. Namun keselamatan itu hanya dialami oleh mereka yang sungguh-sungguh percaya dan setia mengikut Yesus sampai akhir hidup. Ada banyak tantangan, hambatan dan godaan yang dapat menyeret kita untuk tidak setia. Karena itu jalanilah kehidupan berdasarkan Firman Tuhan, bertekunlah dalam doa, setialah dalam beribadah, laksanakanlah panggilan dan pengutusanmu. Hanya mereka yang setia sampai akhir akan diselamatkan dan hidup dalam terang yang abadi.
KJ.58 : 4
Doa : (Buatlah kami setia mengikut-Mu sampai akhir kehidupan)