Renungan pagi, 21 Januari 2020

KJ 250a : 1, 2 – Berdoa

Matius 8 : 14 – 17
“Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita” (ay. 17)

Siapapun tidak ingin sakit. Sebab banyak hal menjadi terbengkalai akibat jasmani maupun rohani yang lemah. Penyakit akut umumnya membuat orang menderita dan kurang produktif. Pada sisi lain, orang yang merawat tidak dapat beraktifitas dan berkarya dengan leluasa, karena harus membagi waktu, pikiran, perasaan dan tenaga untuk merawat yang sakit. Oleh karena itu, baik yang sakit maupun yang merawat akan berusaha mencari jalan keluar agar kedua pihak terbebas dari penderitaan.
Yesus adalah Tuhan yang bersedia menanggung penderitaan kita. Ia mendatangi dan menyembuhkan ibu mertua Petrus dengan sentuhan kuasa kasihNya. Ia juga mengusir roh-roh setan dan menyembuhkan orang yang menderita hanya dengan sepatah kata. Pada masa itu, setan yang adalah roh-roh jahat diyakini sebagai penyebab munculnya berbagai macam penyakit, termasuk sakit jiwa.
Yesus mampu melenyapkan berbagai macam penyakit dan memberi kekuatan baru kepada yang lemah dengan kuasaNya, yang dilakukan baik secara verbal maupun non verbal. Ia berkuasa atas tubuh, roh dan jiwa manusia, serta roh-roh yang ada dalam dunia. Ia bersedia menanggung penyakit dan memikul kesengsaraan kita (Yesaya 53 : 4).
Yesus melakukannya karena:
1. Ia mengasihi kita
2. Ia tahu kita tidak sanggup memikul penderitaan dengan kekuatan sendiri
3. KuasaNya berada di atas segala kuasa apapun yang ada di dunia
4. Ia mau agar semua orang sungguh-sungguh percaya kepada kuasaNya
Karena itu saudaraku, janganlah biarkan diri kita diperdaya si jahat yang melemahkan. Layanilah Yesus dengan kekuatan baru yang setiap hari Ia anugerahkan bagi kita. Yakinlah, pada tahun baru ini, Tuhan Yesus terus mengerjakan perkara besar bagi kita, baik dalam kesehatan, usaha, pendidikan, keluarga serta pelayanan.

KJ. 250 : 3, 4

Doa : Terima kasih Tuhan Yesus, Engkau bersedia menanggung segalanya, biarlah kami semakin teguh percaya dan melayaniMu dengan setia.