Renungan Malam 22 Januari 2020
KJ.149 : 1,2 – Berdoa
Matius 9 : 27 – 31
Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: “Jadilah kepadamu menurut imanmu.” (ay.29)
Tuhan Yesus menyembuhkan banyak orang sakit. Beragam kalangan datang kepada-Nya dengan harapan sakit mereka disembuhkan. Kesembuhan terjadi sebab iman yang tertuju kepada Yesus. Kepercayaan yang sungguh-sungguh bahwa tidak ada yang mustahil jika Tuhan Yesus berhendak. Belas kasihan Tuhan Yesus kepada dua orang buta, membuktikan bagaimana Tuhan memperhatikan harapan, semangat dan ketekunan mereka yang membutuhkan pertolongan-Nya.
Dua orang buta mengikuti Tuhan Yesus yang baru saja membangkitkan anak perempuan yang mati di Kapernaun. Secara fisik, keduanya buta namun pendengaran mereka sangat baik merekam semua cerita tentang Tuhan Yesus. Kedua orang buta ini percaya Tuhan Yesus dapat memenuhi harapan mereka. Mereka berteriak dan menyebut nama Tuhan Yesus berulang-ulang “Kasihanilah kami Anak Daud” (ay.27). Mereka tidak serta merta memperoleh jawaban. Mereka terus mengikuti Tuhan Yesus hingga tiba di sebuah rumah di mana Tuhan Yesus bertanya, “Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?” Kepercayaan mereka diperiksa Tuhan Yesus. Kedua menjawab tegas, “Ya Tuhan, kami percaya.” Tuhan Yesus segera menjamah mata mereka dan berkata, “Jadilah kepadamu menurut imanmu.” Mata mereka melek. Mata mereka dapat melihat dengan jelas. Kesembuhan terjadi. Haleluya!
Kita kagum merenungkan cinta kasih Yesus kepada dua orang buta yang beriman. Saat saudara ragu dan menjadi tidak sabaran, mari kita koreksi sikap semacam itu. Kedua orang buta itu mengerti bahwa mereka tidak dapat mengatur apalagi memaksa Tuhan Yesus menjawab keinginan mereka. Mereka hanya percaya dan terus percaya sampai mujizat terjadi. Hanya dengan percaya kepada Tuhan Yesus sungguh-sungguh, maka kita mengerti jawaban Tuhan yang terbaik dalam rencana dan pergumulan kita.
KJ.149 : 3
Doa : (Jika kami buta rohani, celikkan mata iman kami agar dapat menyaksikan kemurahan-Mu. Kami mohon mujizat-Mu dalam setiap rencana dan pergumulan hidup kami)