Renungan Pagi 23 Januari 2020

GB 9 : 1 – Berdoa

Matius 9 : 32 – 34
“Dan setelah setan itu diusir, dapatlah orang bisu itu berkata-kata” (ay. 33a)

Bihun sangat iri dengan mie keriting. Setiap kali bertemu di supermarket, bihun sering mengolok-olok mie keriting di depan umum, “Dasar kribo jelek, mentang-mentang kuning dan gemuk aja orang-orang lebih suka sama dia, padahal bikin eneg, hiiih”. Hari-hari berlalu dengan semakin menumpuknya kebencian bihun, tetapi mie keriting tetap adem ayem. Suatu hari, mie keriting laris manis, sehingga persediaan habis di supermarket kemudian datang barang baru bernama spaghetti. Karena tidak kuat memendam dengki, bihun berlari dari raknya dan memukuli kepala spaghetti sambil berteriak, “Jangan kira gue nggak kenal lo ya! Meskipun di smoothing, gue tetap tahu lo si kribo jelek, kan?!”
Kita mungkin tersenyum membaca cerita di atas, tetapi sesungguhnya banyak orang berperilaku seperti bihun di dunia nyata. Banyak orang suka cemburu, menyimpan kebencian dan membully orang lain. Sebaliknya, ada banyak orang yang mengalami bullying dari yang irii hati dan dengki kepadanya. Tuhan Yesus pernah mengalaminya, ketika menyembuhkan orang bisu, keberhasilanNya mengusir roh jahat membuat orang banyak heran. Namun orang Farisi justru menuduh Tuhan Yesus mengusir roh jahat dengan kuasa penghulu setan (Beelzebul). Perundungan oleh orang Farisi terjadi lagi ketika Tuhan Yesus menyembuhkan seorang yang buta dan bisa dipasar 12 : 22 – 37. Walaupun demikian, Ia terus berkarya, tetap tenang dan menang menghadapi gangguan.
Kita pun hendaknya tetap tenang dan mengandalkan kuasa Kristus dalam menghadapi segala jenis gangguan kehidupan. Fokuslah berkarya untuk menyenangkan hati Tuhan. Ketika pemulihan terjadi, maka perubahan positif dialami dalam keluarga, persekutuan, usaha dan tanah air maupun kesehatan kita, karena banyak hal kembali berfungsi secara benar.

GB 9 : 2

Doa : Tuhan Yesus tolong kami dalam menghadapi segala jenis gangguan kehidupan dengan kuasaMu yang memulihkan