Renungan pagi 2 Februari 2020
KJ 406 : 1 – Berdoa
2 Raja – Raja 22 : 1 -11
“Ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan..” (ay. 2)
Dalam tradisi perusahaan-perusahaan saat ini, penerimaan pegawai baru selalu diikuti dengan penataran. Hal itu dilakukan sebagai persiapan sebelum dipekerjakan. Proses ini bukan tidak memperhitungkan penndidikan dan kesarjanaan yang dimiliki masing-masing calon. Tidak berarti bahwa kemampuan intelektual yang dimiliki mereka tidak dinilai penting. Pendidikan formal mereka sudah cukup. Yang penting adalah kesiapan sebagai pegawai baru untuk bekerja di perusahaan itu.
Yosia, raja Yehuda yang menggantikan ayahnya Amon yang mati dibunuh. Ia juga telah melewaati masas persiapan sebelum menjadi raja. Sebagai anak raja, ia mempelajari keadaan yang dihadapinya. Penemuan Hukum Taurat di Bait Allah dipergunakan sebagai kesempatan untuk menjalankan pemerintahannya. Salah satu karya besarnya adalah melakukan pembaharuan. Karena bangsa Yehuda telah allai dalam melaksanakan Taurat. Padahal hukum Tuhan adalah pedomann hidup yang berasal dari Tuhan yang wajib diikuti oleh umat Tuhan dengan setia agar mereka bisa menjadi umat Tuhan yang baik. Setelah menemukan hukum tersebut, Yosia memerintahkan rakyatnya melakukan hukum tersebut. Tuntutan yang dimaksud adalah perayaan paskahm yaitu perayaan yang mengingatkan bangsa Israel termasuk Yehuda, bahwa Tuhan sajalahh yang membebaskan mereka keluar dari Mesir, bukan kehebatan dan kekuatan mereka.
Mungkin kita tidak menyadari bahwa Tuhan telah mempersiapkan kita juga untuk menjadi umatNya dengan segala tantangan dan pencobaan yang kita hadapi. Akan tetapi kalau Tuhan sudah memilih kita menjadi umatNya, pastilah Tuhan juga sudah mempersiapkan kita. Kita perlu mengingat kehhidupan kita di masa lalu untuk menemukan maksud Tuhan itu dan menjadikannya kekuatan untuk meneruska kehidupan sebagai umatnya dengan setia.
KJ 406 : 3
Doa : Tuhan, kuatkanlah kami agar kami memahami dan melakukan maksud Tuhan bagi kami.