Renungan pagi, 10 Februari 2020
GB 61 : 1, 3 – Berdoa
2 Raja-Raja 3 : 1 – 15
“Tidak adakah disini seorang nabi Tuhan, supaya dengan perantaraannya kita meminta petunjuk Tuhan?” (ay. 11)
Yoram menjadi raja atas Israel. Dia mengajak Yosafat raja Yehuda dan raja Edom berperang melawan Mesa, raja Moab. Kehidupan rohani Yoram sebenarnya tidak berkenan di mata Tuhan. Sebagai raja Israel, ia tidak memimpin rakyatnya untuk berjalan dalam jalan Tuhan. Ia memimpin bangsanya kepada keseatan dan kemurtadan. Yoram menghidupkan kembali penyembahan berhala yang pernah disembah oleh Yerobeam kurang lebih 100 tahun yang lampau.
Sementara Yosafat mempunyai kehidupan rohani yang benar di hadapan Allah. Kektika menghadapi kesulitan air dipadang gurun Edom, Yoram bersungut-sungut sama seperti nenek moyangnya ketika berada di padang pasir menuju tanah Kanaan. Ia telah kehilangan arah dan pegangan bahkan menyalahkan Tuhan sebagai penyebab mereka bertiga diserahkan kepada Moab.
Beruntunglah Raja Yosafat masih mengingat Elisa abdi Allah yang peka dan mengerti kehendak Allah. Mereka, ketiga raja ini mengahadap kepada Elisa untuk meminta petunjuk dari Tuhan. Dan lewat petunjuk dari Elisa orang Moab akhirnya bisa dikalahkan. Tuhan meluputkan dan memberi kemenangan kepada mereka karena Elisa memperhitungkan kualitas kerohanian Yosafat (ay. 14).
Kehidupan rohani yang berkualitas sangat menunjang keputusan setiap yang kita ambil dalam kehidupan kita.
Jadilah seperti Yosafat yang dalam keadaan putus asa tanpa pengharapan, dapat memberi harapan dan kekuatan untuk keluar dari setiap masalah. Jangan seperti Yoram raja Israel yang hanya mengandalkan kekuatan diri sendiri.
GB 117 : 1, 2
Doa : Tuhan tolong kami untuk tetap perca