Renungan Malam 13 Februari 2020

GB.58 – Berdoa

2 Raja-raja 4 : 42 – 44
“Berikanlah kepada orang-orang itu, supaya mereka makan, sebab berginilah firman TUHAN : Orang akan makan, bahkan akan ada sisanya.” (ay.43b)

Renungan pagi hari ini menceritakan tentang satu mujizat pertama yang terjadi di Gilgal dan mala mini mujizat yang kedua adalah mujizat memberi makan seratus orang dari dua puluh buah roti. Di tengah-tengah berkat hasil yang melimpah, ada yang memberikan pesembahan kepada Elisa. Dia memberikan kepada Elisa dua puluh roti hasil panen gandumnya. Elisa tidak memakan roti itu sendiri, tetapi dia meminta supaya roti itu dihidangkan untuk seratus orang dari golongan nabi. Bagaimana mungkin seratus orang bisa makan kenyang dari dua puluh roti? Tetapi inilah mujizat yang dikerjakan oleh Elisa. Dia membuat dua puluh roti cukup untuk semua orang, bahkan ada sisanya.

Ini adalah mujizat yang dilampaui oleh Tuhan Yesus sebanyak dua kali. Tuhan Yesus memberi makan 5.000 orang laki-laki, belum termasuk perempuan dan anak-anak, hanya dengan 5 roti dan 2 ikan.

Setelah semua makan hingga kenyang, ternyata masih ada sisa 12 bakul (Mrk. 6:41-44). Pada kesempatan lain Tuhan Yesus memberi makan 4.000 orang dari 7 roti. Setelah semua makan kenyang ternyata masih ada sisa 7 bakul (Mrk. 8:6-9).

Mujizat roti ini merupakan tanda penyertaan Tuhan, bahwa di tengah-tengah keterbatasan makanan, kuasa Tuhan tetap tidak terbatas. Cara Tuhan menolong umatnya tidak terbatas pada apa yang ada. Tuhanlah yang membuat segala sesuatu dari tidak ada menjadi ada. Dia jugalah yang akan memelihara umat-Nya dengan apa yang ada. Berkat Tuhan tidak mungkin kurang. Apa yang Tuhan berikan, bukan hanya cukup untuk kita hidup, tetapi juga untuk kita bisa menolong orang lain.

Mari belajar dari Elisa. Dia menyatakan banyak tanda-tanda ajaib, untuk orang-orang kecil yang ada di sekitar dia. Dan Tuhan memakai Elisa melakukan tanda-tanda mujizat lebih banyak dari pendahulu-pendahulunya.

GB.114 : 1,2

Doa : (Ya Tuhan nyatakanlah kuasa-Mu dalam hidup kami sehingga kami dapat berbuat sesuatu bagi sesama kami)