Renungan pagi 15 Februari 2020

GB 10 : 1, 3 – Berdoa

2 Raja-Raja 6 : 1 – 7
“Kemudian Elisa memotong sepotong kayu, lalu dilemparkannya ke sana, maka timbullah mata kapak itu dibuatnya.” (ay. 6b)

Diceritakan sekelompok rombongan nabi menyampaikan keinginan mereka untuk membanun pemukiman mereka sendiri di tepi sungai Yordan karena tempat yang mereka tempati sekarang di rasakan penuh dan sempit. Permintaan mereka di setujui oleh Elisa dan mulailah mereka membangun pemukiman mereka dengan menebang pohon-pohon diis ekitar sungai Yordan.
Pada saat menebang dan memotong batang-batang pohon itu, terjad musibah mata kapak salah seorang pekerja itu terjatuh ke dalam sungai Yordan. Maka kapak itu ternayata barang yang dia pinjam. Tentu hal ini membuat pekerja yang menebang pohon itu menjadi panic dan galau. Mata kapak yang terbuat dari besi pasti harganya mahal, mata kapak itu bukan miliknya tapi dia pinjam dan sekarang hilang. Dalam kepanikan dan kegalauannya dia berteriak meminta tolong ke Elisa. Elisa merasa bertanggung jawab dengan peristiwa yang terjadi. Ia peduli dan dengan segera menolonng si pekerja tersebut dengan melemparkan sepotong kayu ke sungai Yordan dan mujizat terjadi. Mata kapak itu terapung. Mata kapak yang yang terbuat dari besi terapung di permukaan sungai Yordan karena kuasa Allah dinyatakan di sana. Mata kapak besi pasti tenggelam di dalam air, tapi atas otoritas Allah melallui Elisa benda itu terapung.
Kisah ini mau memperlihatkan bagaimana figur seorang Elisa yang peduli dan bertanggung jawab dalam menyikapi persoalan yang sedang dialami oleh rekannya.
Mari belajar dari sikap Elisa yang peduli dengan persoalan dan ikut bertanggung jawab menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh orang-orang di sekitarnya dengan mengandalka Kuasa Tuhan Allah yang diberikan kepadaNya sehingga lewat kehadiran kita, orang lain juga merasakan karya dan kuasa Tuhan dalam hidupnya.

GB 245 : 1, 2

Doa : Tuhan berikanlah kami iman yang teguh sehingga kami dapat melihat karya Tuhan dalam hidup kami.