Renungan Malam 17 Februari 2020

KJ.370 : 1 – Berdoa

2 Timotius 2 : 1 – 7
Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik…. (ay.3)

Paulus menekankan bahwa memberitakan Injil membutuhkan disiplin. Ia mengambil contoh tantara dan olahragawan. Seorang prajurit harus setia kepada pimpinan dan taat pada ajaran. Ia menjalankan tugas dengan disiplin dan rela berkorban. Pengorbanan seorang prajurit bukan hanya menyenangkan komandannya tetapi berharga bagi negara. Untuk itu seorang prajurit harus menjalani latihan dengan disiplin. Paulus juga mengambil contoh para atlit. Setiap atlit harus berlatih dengan tekun, memahami dan mengikuti peraturan perlombaan. Latihan-latihan diikutinya dengan disiplin. Begitu pula ia harus sering mengikuti perlombaan supaya teruji prestasinya. Itulah yang dilakukan Paulus sebagai prajurit Tuhan yang berjuang untuk Injil. Ia juga bagai olahragawan yang berlomba untuk mencapai garis akhir. Timotius diminta untuk memiliki semangat ini dan diteruskan kepada rekan sepelayanannya. Tuhan memberikan hikmat untuk melakukan pelayanan yang memuliakan-Nya.

Kita yang telah diselamatkan oleh Kristus, seyogianya memiliki semangat yang sama; yaitu semangat sebagai prajurit yang berjuang dan atlit yang berlomba. Semangat dan keteladanan kita di hadapan Tuhan sebagai wujud nyata komitmen kepada Tuhan serta berdampak bagi sesama dan masyarakat. Kita tidak hanya mementingkan diri sendiri dan gereja kita. Karena Injil itu membentuk kita untuk berbagi dengan sesama. Kita berbagi dengan menggerakkan masyarakat untuk mengalami kesejahteraan sebagai wujud keselamatan dari Kristus. Di manapun kita berada hendaknya kita menyadari bahwa Tuhan menempatkan kita untuk bersemangat, berprestasi dan berkomitmen. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan kita, tetapi juga berbagi kepada sesama supaya mencapai kesejahteraan. Kita bergaul dengan gaya hidup kasih seperti Yesus yang rela berkorban.

KJ.370 : 2

Doa : (Tuntunlah kami ya Kristus untuk mewujudkan kebenaran-Mu)