Renungan pagi, 17 Februari 2020
KJ 424 : 1 – Berdoa
2 Timotius 1 : 12 – 18
“Peliharalah harta yang indah.” (ay. 14)
Memberktakan ajaran sehat itu, penuh tantangan. Karena masyarakat kita beragam adat dan kepercayaannya. Ajaran sehat yang dimaksud adalah yang sesuai dengan Injil yang berintikan kasih yang mendatangkan keselamatan bagi manusia. Ajaran Injil ini diberitakan Yesus Kristus melalui pengajaran dan karyaNya yang memuncak pada kerelaanNya untuk menderita bagi dunia. Dengan memuncak pada kerelaanNya untuk menderita bagi dunia. Dengan Injil ini dan sebagaimana kehendakNya, masyarakat digerakkan untuk memercayainya dan menjadi pegangan dalam membangun kesejahteraan bersama. Maka gereja mengemasnha sebagai ajaran dan memperlengkapi warganya untuk membangun kesejahteraan masyarakat. Itulah yang menjadi tujuan pelayanan Paulus. Untuk itu ia harus menderita dan dipenjarakan. Maka ia menghendaki agar Timotius mengikuti teladannya. Walau ada kawan sekerja yang menyimpang seperti Figelus dan Hermogenes. Tetapi hal itu tidak mengurangi semangat Paulus. Ia mengharapkan rekan-rekan yang lainnya mengikuti pendiriannya. Seperti yang dilakhkan Onesiforus yang berjuang tanpa pamrih.
Sesuatu ajaran disebut sehat, bila nyata dipraktekkan dalam perilaku, kadena ajadan sehat menjadi kekuatan untuk memengaruhi perilaku orang lain. Ajaran sehat tidak hanya untuk membangun kesalehan pribadi, tetapi untuk menggerakkan sesama supaya hidup dalam kasih. Sebagai warga gereja kita sering hanya mementingkan keselamatan pribadi, dan membuat kita tidak berinteraksi dengan sesama. Ajaran sehat dan benar itu di warnai oleh kasih yang sejati. Keselamatan itu tidak boleh dipahami sebagai pemberian sesudah kemarian; tetapi keselamatan itu juga merupakan kekuatan untuk mewujudkan hidup sejahtera. Sebagai warga gereja kita melaksanakan tugas ini karena Tuhan mengutus kita selain karena masyarakat membutuhkan kehadiran kita.
KJ 424 : 4
Doa : Bimbinglah kami ya Roh Kudus agar mampu memberitakan ajaran yang sehat.