Renungan pagi, 3 Maret 2020

KJ. 54: 1-Berdoa

Lukas 4 : 14-15
“Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea…” (ay.14).

Tidak seorangpun yang dapat mengajar dengan baik sekiranya tidak menguasai apa yang ingin diajarkannya. Pribadi demikian akan dikuasai oleh apa yang diajarkannya. Dengan kata lain, ajarannya potensial memberi daya hidup baik bagi dirinya maupun mereka yang mendengar pengajarannya.

Demikianlah penggambaran tentang Yesus yang memasuki Galilea dengan keberadaan yang dikuasai sepenuhnya oleh “kuasa Roh”. la diselamatkan oleh firman Allah dari serangan kuasa kejahatan. Firman seperti itu patut untuk diajarkan, dlsebarluaskan. Pengajaran Yesus menuai respons positif, pujian dan membuka pikiran serta hati pendengar.

Siapa saja yang memasuki “Galilea” (baca: medan pelayanan) harus dikuasai roh, firman-Nya. Sebab hanya dengan dikuasai oleh roh dan firman-Nya kita akan menimbulkan “dampak” pujian bagi kemuliaan Allah. la selalu mengangkat pelayanan yang memiliki pengetahuan dan pengertian (Yer 3:15) untuk mengajarkan firman-Nya. Dan akan “meninggalkan” pelayan yang tidak menguasai dan dikuasai firman-Nya.

Allah akan mengubah sebuah daerah, keluarga, jemaat, masyarakat dengan terlebih dahulu membuat perubahan pada diri satu orang. Dari pribadi yang telah diubahkan inilah, Allah bekerja melalui dan di dalam dirinya. Tidak diragukan lagi, hanya firman-Nya yang dapat memengaruhi dan menciptakan perubahan dalam dirinya. Sebagaimana firman mengubah dirinya, demikianlah keluarga, jemaat, masyarakat akan diubah. Polanya sama, tetap, dan terus menerus dengan siklus yang sama pula. Selalu dibutuhkan satu orang yang berubah terlebih dahulu sebelum mengubah orang banyak.

KJ.54 : 2

Doa : (Ajarkan kami senantiasa mengajarkan firman-Mu dengan kuasa Roh)