Renungan pagi, 5 Maret 2020
KJ 51 : 1, 2 – Berdoa
Lukas 4 : 31 – 37
“.. Alangkah hebatnya perkataan ini! ..” (ay. 36)
Dapatkan kita membayangkan bahwa semua perkataan kita memberi pengaruh pada orang lain? Harusnya hal tersebut mudah untuk dibayangkan, bahkan disaksikan bahwa memang setiap perkataan yang kita sampaikan mengandung makna yang dapat memengaruhi pikiran dan sikap pendengar. Persoalannya pengaruh seperti apa yang dihasilkan dari kata-kata kita? Apakah kita dapat mengarahkan perkataan pada tujuan membangun kehidupan kita atau seseorang?
Perkataan, layaknya firman, membawa kuasa memengaruhi. Seperti tuturan 2 Timotius 3 : 15 bahwa sedari kecil, kitab suci telah menuntun dan memberi hikmat serta membawa pada keselamatan. Perkataan firmanNya juga tidak pernah gugur saat diucapkan (Yes 55 : 11). Setiap Allah berfirman, maka sesuatu terjadi (band Kej 1).
Yesus menggunakan firman di padang gurun, di rumah ibadah, di tepi danau, disepanjang perjalanan. Semua perkataanNya membawa dampak hebat bagi pendengar. Hal ini menegaskan kuasa ada pada perkataan dan bukan tempat dan orang. Semua penyampaian firman berpotensi membawa perubahan besar. Perkatakanlah firmanNya, maka sesuatu terjadi! FirmanNya itu bersifat memerintah.
Setiap mereka yang terpapar firmanNya, sedang berada dalam kondisi terpapar kuasaNya. Mereka yang terpapar firmanNya adalah pribadi yang beruntung. Sedangkan mereka yang terpapar pengetahuan dunia adalah pribadi bunting yang akan kehilangan banyak hal. Mereka kehilangan apa yang telah menjadi dambaan pribadi-pribadi yang diberkati. Allah memberkati kita semua dengan firmanNya. Tidak ada yang dikaruniakan kepada kita tanpa Ia melepaskan firmanNya. Lepaskanlah semua yang ada dalam pikiran kecuali firmanNya.
KJ 51 : 3, 4 – Berdoa
Doa : Kami rindu berkata-kata penuh kuasa ya Tuhan.