Renungan Malam 08 Maret 2020
KJ.326 : 1 – Berdoa
2 Tawarikh 1 : 14 – 17
“Raja membuat banyaknya emas dan perak di Yerusalem sama seperti batu, dan banyaknya pohon kayu aras sama seperti pohon ara yang tumbuh di Daerah Bukit” (ay.15)
Teologi sukses atau teologi kemakmuran mengajarkan, bahwa orang yang dikasihi Tuhan akan diberkati dengan kekayaan, kehormatan dan kekuasaan. Siapakah orang yang dikasihi Tuhan? Mereka yang banyak memberi bagi Tuhan. Semakin banyak memberi, semakin banyak mendapat. Pdt. Eka Darmaputera memakai istilah, ‘melempar teri, untuk mendapatkan kakap’. Tidak heran bila orang melepas gelang dan kalung emas seharga puluhan dan ratusan juta dan memasukkannya dalam kantong persembahan. Sedangkal itukah mengukur kasih Allah? Seolah-olah Allah itu bisa dibujuk, bisa digosok untuk memperoleh yang kita inginkan. Serendah itukah memposisikan Allah dalam hidup kita?
Dari kisah raja Salomo kita melihat, Salomo diberkati bukan karena ia banyak pada Allah. Salomo diberkati secara khusus karena ia adalah raja yang akan melaksanakan amanat agung Allah yaitu mewartakan kemuliaan Allah melalui kepemimpinan-Nya di tengah umat pilihan Tuhan. Ia diberkati dengan kekayaan karena Allah punya rencana besar melalui-Nya yang akan membangun bait Allah. Dengan kekayaan dan nama besar, ia dengan mudah membangun relasi dengan kerajaan-kerajaan yang dekat maupun jauh sehingga ia bisa memperoleh bahan baku terbaik guna pembangunan baik Allah yang megah.
Ini pelajaran berharga bagi kita. Kalua kita berlimpah berkat, jangan menganggap yang kita miliki adalah kita sendiri, karena sangat mungkin Allah punya rencana melalui kita lewat apa yang dimiliki saat ini. Bagi mereka yang tidak dilimpahi dengan berkat fisik, bukan berarti Allah tidak punya rencana bagimu. Lihatlah berkat dalam wujud lain: kesehatan, kemampuan menghadapi realita hidup, kepandaian, kasih pada sesame, kepedulian dan lain sebagainya. Itupun berkat untuk memuluskan rencana-rencana Allah melalui hidup kita.
GB.225
Doa : (Tolong kami Tuhan untuk selalu memiliki semangat menjalani hidup ini, dan menyadari bahwa Allah punya rencana indah bagi kami, dan kami sedang menuju pada pemenuhan rencana Allah itu)