Renungan pagi 11 Maret 2020
KJ 47 : 1, 3 – Berdoa
2 Tawarikh 5 : 2 – 6 : 2
“Lalu para peniup nafiri dan para peyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada Tuhan …” (ay 13)
Proses ibadah pentahbisan bait Allah dilakukan dalam 3 babak: Pertama, para tua-tua, orang Lewi, para Imam dan segenap umat diperintahkan raja Salomo berkumpul bersamanya di depan pintu bait Allah. Kemudian orang-orang Lewi dan para Imam menjemput Tabut Allah dari kemah pertemuan di Kiryat Yearim untuk dibawa masuk ke bait Allah di Yerusalem. Sepanjang proses perjalanan itu, Salomo dan seluruh rakyat memberi persembahan di depan Tabut Allah yang diusung. Babak kedua, tabut Allah dibawa masuk ke ruang Maha Kudus oleh para imam. Babak ketiga, ibadah perayaan yang diisi dengan puji-pujian oleh para pemuji di rumah Tuhan. Bagi Salomo, rumah yang megah memang tak mampu menampung keagungan Allah. Walaupun demikian, tabut Allah sebagai symbol kehadiran Allah, patut dihormati sama seperti Allah itu sendiri. Acara seremonial peresmian bait Allah dengan membawa masuk tabut, Perjanjian Allah ke dalamnya, menjadi sebuah acara seremonial yang agung dan sangat penting.
Bagaimana kita menghargai dan menghormati Allah Sang Pencipta dan Penyelamat kita? Kita menghormati bukan dalam symbol-simbol kelihatan seperti salib, Alkitab atau bahkan roti dan anggur perjamuan. Kita menghormati Allah melalui relasi yang dibangun dengan ciptaan Allah lainnya, baik manusia maupun alam. Menghargai seluruh ciptaan Allah lainnya, baik manusia maupun alam. Menghargai seluruh ciptaan sebagai hasil karya ilahi yang maha agung dengan menjaga dan melestarikannya. Tidak merendahkan apalagi mengeksploitasi. Membangun komunikasi positif di tengah beragam perbedaan yang ada. Banyak orang tidak lagi melihat Allah sebagai yang Maha Kuasa, dan menganggapnya sebatas bahan telaah dan diskusi. Banyak dari generasi milenial bahkan mengabaikannya karena teknologi dan ilmu pengetahuan mampu menjawab banyak hal di dunia ini. Lalu, apa arti Allah bagimu?
GB 23
Doa: Ya Tuhan ajarkan kami untuk menghargai seluruh ciptaanMu dan membangun relasi positif dengan sesama dan alam ciptaanMu ini. Karena di dalamnya kami berjumpa dengan keagunganMu.