Renungan Malam 12 Maret 2020
GB.298 : 1,2 – Berdoa
2 Tawarikh 6 : 18 – 42
“Berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya TUHAN Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba-Mu panjatkan di hadapan-Mu ini!” (ay.19)
Berdoa untuk kepentingan yang lebih besar dan luas seringkali dirasakan membosankan dan menghabiskan waktu. Banyak hal yang bisa dikerjakan daripada duduk lama dan berdoa. Di gereja juga ketika pelayan Firman memanjatkan doa syafaat, maka terkadang bagian ini dilihat sebagai kesempatan istirahat sejenak di luar Gedung gereja karena doa syafaat identik dengan lama, panjang dan tidak fokus (terlalu banyak pokok doa yang diucapkan).
Firman Tuhan ini memperlihatkan bagaimana Salomo dengan tekun memanjatkan doa syafaatnya. Setelah memuji Allah, Salomo memohon agar bait Allah dapat dimanfaatkan dengan efektif sebagai tempat umat membangun relasi dengan Allah. Kemudian Salomo berdoa untuk rakyatnya: mohon pengampunan dosa, pemulihan umat, perhatian dan kasih Tuhan di tengah berbagai bencana, Salomo berdoa juga tentang orang asing, mengenai perang bahkan mengenai pembuangan orang Israel (ayat 36-39). Mengapa Salomo perlu memanjatkan doa yang begitu detail dengan pokok doa yang begitu beragam? Karena Salomo sadar, sekalipun ia adalah raja Israel tetapi hidupnya membutuhkan penyertaan dan pimpinan Allah. Salomo perlu membawa segala pergumulan kepada Tuhan yang dilayaninya.
Seperti itu mestinya relasi yang terbangun dengan Allah. Apapun dibawa dalam komunikasi terus menerus dengan-Nya. Memang Yesus mengatakan berdoa jangan bertele-tele atau mengulang-ulang dengan permohonan yang tidak jelas (Matius 6:7). Jika doa itu jelas dan jernih berdasarkan kebutuhan, tidak fokus pada diri sendiri tetapi untuk kepentingan yang luas, maka perlu untuk detail di hadapan Allah. Bagaimana dengan kita? Doa seperti apa yang kita panjatkan? Mari beroda seturut kehendak-Nya dan mulai mendoakan juga kepentingan orang lain. Ada banyak hal yang membutuhkan dukungan doa kita.
GB.298 : 3,4
Doa : (Ya Tuhan tolonglah kami mulai membangun kepedulian untuk kepentingan sesama dan dunia melalui doa-doa kami. Ajar kami ya Tuhan agar tidak menjadi eksklusif)