Renungan pagi, 13 Maret 2020
KJ 18 : 1 – Berdoa
2 Tawarikh 7 : 1 – 3
“Setelah Salomo mengakhiri doanya, apipun turun dari langit memakan habis korban bakaran dan korban-korban sembelihan itu, dan kemuliaan Tuhan memenuhi rumah itu.” (ay 1)
Dalam kartu undangan biasanya tercantum singakatan RSVP (Répondez s’il vous plait, singkatan dalam bahasa Perancis) yang kurang lebih artinya “Mohon konfirmasi kehadiran” atau dalam bahasa Inggris “Please respond”. Mengapa konfirmasi kedatangan itu penting? Itu terkait kesiapan pengundang untuk mengetahui jumlah kehadiran, konsumsi yang disediakan. Kadang kala terkait posisi duduk tamu, karena kepentingan-kepentingan tertentu.
Ini berbeda dengan kehadiran Allah dalam baitNya terutama. Allah tidak perlu membuat konfirmasi sebab Dialah, Sang Pemilik rumah tempat kediamanNya, bahkan pemilik semua yang ada saat itu termasuk umat. Symbol kehadiranNya adalah dengan api yang datang dari langit secara tiba-tiba dan membakar persembahan sampai habis. Setelah itu kemuliaanNya berupa awan, yang menutupi seluruh Bait Allah hadir. Bahkan para imam tidak dapat memasuki Bait Allah tersebut. Siapa yang dapat menghalangi Allah? Siapa yang dapat menghentikanNya? Tidak ada yang sanggup. Akan tetapi proses kehadiran yang seperti itu menjadi damba umat, sebab dimana Tuhan hadir disitu ada sukacita, kedamaiian dan ketenangan.
Iman Kristen mengajarkan kemuliaan Allah ada dimana saja, sehingga perjumpaan dengan Allah juga bisa dilakukan dimanapun. Hanya saja kerinduan akan kehadiran Allah dalam kehidupan kita, harus terus dinyalakan seperti kata kitab Kidung Agung, besarnya kerinduan itu seharusnya seperti orang yang sedang “sakit asmara” (Kidung Agung 5 : 8). Maksudnya, kerinduan yang tak pernah selesai. Selalu kangen, selalu rindu padaNya. Sayangnya sekalipun Allah hadir dimana-mana, tetapi hidup kita tidak menggambarkan kerinduan bersamaNya. Kita masih khawatir dan ragu-ragu, sambil menyalahkan diri dan lingkungan sekitar, seolah-olah Alah itu tidak ada. Kita bahkan melakukan perbuatan dosa dan mengabaikan kehadiran Allah. Sudah saatnya kita kembali menyadari, Allah itu hadir dimanapun.
GB 17 : 1, 2
Doa : Terima kasih Tuhan karena Engkau selalu hadir bagi kami. Dimanapun kami berseru, di situ Engkau ada. Tolong ingatkan kami untuk berhati-hati menjalani kehidupan ini sebab tidak ada yang tersembunyi bagiMu.