Renungan Malam 14 Maret 2020
KJ.326 : 1,5 – Berdoa
2 Tawarikh 8 : 1 – 18
“Maka terlaksanakanlah segala pekerjaan Salomo, dari hari dasar rumah TUHAN diletakakan sampai kepada hari rumah itu selesai. Dengan demikian selesailah sudah rumah TUHAN”. (ay.16)
Setelah semua hal itu terkait proses pembangunan dan pentahbisan bait Allah selesai dilakukan sesuai peraturan Taurat, Salomo mulai memikirkan dan bekerja untuk bangsa. Ia memperkuat kota-kota yang menjadi bagian kerajaan Israel, menaklukan kerajaan-kerajaan yang tidak mau tunduk pada Israel serta mempekerjakan tenaga-tenaga kerja dari bangsa-bangsa taklukan. Di bidang militer, Salomo memperkuat pasukan tantara Israel. Dalam bidang spiritual, Salomo tidak pernah lupa membangun relasi intens dengan Allah melalui pemberian persembahan korban bakaran dan melaksanakan ibadah serta perayaan-perayaan wajib umat. Salomo juga membentuk petugas-petugas bait Allah seperti kelompok imam dan kelompok pemuji. Israel meraih keberhasilan dami keberhasilan. Semakin terkenal, semakin besar, semakin dihormati bahkan ditakuti. Pengaruh, kekayaan dan kemasyuran terus melimpah bagi kerajaan Israel dan Raja Salomo. Untuk itu Salomo harus terus hidup penuh kewaspadaan. Selesainya rumah bagi Tuhan bukan berarti hubungan dengan Allah juga selesai. Justru ia harus semakin dekat dengan Tuhan.
Perlu kita pahami bersama bahwa salah satu yang membuat zona nyaman sangat berbahaya, karena ia “tidak berbahaya”. Berpikir semuanya aman dan tenang, bisa menumpulkan kewaspadaan kita. Keamanan dan kenyamanan bisa menjadi perangkap dan ketika musibah tiba-tiba datang, kita bisa panik. Kebesaran nama Israel tidak boleh membuat Salomo dan umat lengah, terbuai dan tinggi hati. Kesadaran akan kebutuhan kehadiran Allah harus diterus ditumbuhkan. Membangun relasi intens dengan Allah akan menajamkan kepekaan terhadap keputusan-keputusan yang kita buat. Tetaplah waspada dengan berlaku benar, adil, penuh kasih dan setia pada Allah. Penentu hidup dan perancang masa depan kita adalah Allah. Tak satupun kita mengerti ujung perjalanan kita sehingga kedekatan dengan Tuhan menjadi kebutuhan utama.
KJ.14
Doa : (Tolong kami ya Tuhan agar tidak terlena dengan ketenangan dan kenyamanan, tetapi selalu waspada)