Renungan Malam 17 Maret 2020
KJ.362 : 1 – Berdoa
Bilangan 3 : 21 – 51
Ambillhah…supaya orang Lewi menjadi kepunyaan-Ku” (ay.45)
Itu punyaku! Ungkapan tersebut merupakan penegasan bahwa yang ia miliki tidak boleh diambil atau menjadi milik orang lain. Itu punyaku! Artinya sangat berharga untuk dijaga dan dipelihara dengan baik. Ketika Tuhan menjadikan kita sebagai kepunyaan-Nya, berarti kita sangat berharga dimata-Nya (Yes.43:4a), berharga guna dipakai untuk menyatakan karya dan kebesaran-Nya.
Mengapa orang Lewi ditetapkan menjadi kepunyaan Tuhan? Tidak diketahui secara pasti. Mungkin saja Tuhan melihat suku Lewi memiliki ketaatan yang lebih baik dari lainnya (band. Kel. 32:26-29), -tentunya Tuhan mengetahui kedalaman hati suku Lewi, di sadari itu otoritas Tuhan. Pastinya Tuhan memilih suku Lewi tidak lepas dari tugasnya untuk menjalankan fungsi pengelolahan peribadatan umat Tuhan di kemah Pertemuan. Karena menyangkut peribadatan, Tuhan mengkhususkan orang Lewi hanya fokus melayani-Nya tanpa harus memikirkan penghidupannya. Orang Lewi tidak mendapat warisan tanah dan tidak bekerja. Tetapi dipelihara Tuhan melalui pengaturan kewajiban umat Israel kepada mereka. “engkau kepunyaan-Ku” berarti Tuhan mengkhususkan mereka bekerja di rumah-Nya agar semua peribadatan berjalan lancar dan teratur dihadapan-Nya.
Saudaraku, kita adalah kepunyaan Tuhan, kepunyaan Allah (Tit. 2:14 : 1 Pet. 2:9). Sebagai kepunyaan Tuhan sudah seharusnya kita memuliakan Tuhan atau selalu ada dalam pertemuan-pertemuan ibadah (Ibr. 10:25). Kepunyaan Tuhan hidupnya selalu mencerminkan pribadi yang mementingkan dan menjaga keutuhan persekutuan serta menghormati penyelenggara penatalayanan di jemaat. Kepunyaan Tuhan selalu menjaga kekudusan hidup (1 Pet. 1:16).
KJ.362 : 2
Doa : (Ya Yesus Kristus, Engkau telah menjadikan kami sebagai milik-Mu. Ajarilah kami selalu untuk menyenangkan Engkau dalam setiap langkah juang kami)