Renungan pagi, 26 Maret 2020
KJ 402 : 1, 2 – Berdoa
Habakuk 1 : 1 – 11
“Berapa lama lagi, Tuhan, aku berteriak, tetapi tidak Kau dengar, aku berseru kepadaMu: ‘Penindasan!’ tetapi tidak Kautolong?” (ay 2)
Nabi Habakuk hidup di masa kepemimpinan Raja Yokakim di Israel Selatan (Yehuda), Raja Yokakim melakukan segala yang jahat di mata Tuhan. Demikian pula orang-orang Yehuda yang dipimpinnya. Itulah sebabnya Nabi Habakuk berseru kepada Tuhan dan bertanya mengapa Ia seolah-olah membiarkan kejahatan, penyalahgunaan kekuasaan dan pertikaian terjadi di tengah umatNya. Hukum seperti kehilangan kekuatan. Keadilan seolah tak berwujud bahkan diputarbalikkan.
Dalam pergumulan imannya itu, Nabi menantikan Tuhan bertindak dalam kedaulatanNya. Tuhan pun menjawab Habakuk. Ia berkata bahwa Ia akan bertindak dengan menggunakan bangsa Kasdim sebagai alat untuk menghukum Yehuda. Bangsa Kasdim terkenal dengan kekejamannya (ay 7). Mereka gemar menggunakan kekerasan (ay 9) serta menjunjung kekuatan militer dan ilah-ilah mereka (ay 10-11). Jawaban tersebut membingungkan Habakuk. Mengapa Tuhan menggunakan bangsa Kasdim untuk menghukum Yehuda?
Jawaban Tuhan yang tak terduga kepada Nabi Habakuk menunjukkan keadilanNya yang tidak terselami oleh pikiran manusia. Kejahatan Yehuda diberangus dengan kezaliman orang Kasdim, supaya Yehuda belajar dari kesusahan orang yang teraniaya. Cara Tuhan membalas perbuatan orang-orang keji dan zalim memang sulit dimengerti. Namun di sini kita belajar bahawa Tuhan selalu punya banyak cara untuk mengalahkan kejahatan manusia.
Oleh karena itu, janganlah kita menyalahgunakan kekuasaan (ay 11). Kekuasaan adalah pemberian Tuhan yang harus digunakan dengan bijaksana untuk menata kehidupan bersama. Kekuasaan menyediakan kesempatan bagi kita untuk menjadi mitraNya dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan. Marilah tegakkan keadilan! Jangan sekali-kali mempermainkannya! Sebab Tuhan tidak pernah tinggal diam atas segala kejahatan dan ketidakadilan di dunia yang diciptakan dan dikasihiNya. Kiranya Tuhan memampukan kita menjadi mitraNya yang adil dan bertanggung jawab dalam menata dunia dan seluruh ciptaan.
KJ 416 : 1, 3
Doa: Ya Allah mampukanlah kami berbuat yang adil dan benar.