Renungan Malam 27 Maret 2020
KJ.438 : 1,2 – Berdoa
Habakuk 2 : 6 – 20
“Tetapi TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus. Beridam dirilah di hadapannya, ya segenap bumi!” (ay.20)
Salah satu misteri kehidupan yang kerap membuat kita bertanya-tanya adalah “Jika TUHAN sungguh penuh kasih dan adil, mengapa IA mengizinkan rasa sakit, dukacita dan penderitaan hadir dalam kehidupan? Mengapa IA memberikan tragedy kemanusiaan dan ketidakadilan terjadi di dunia?” Pertanyaan-pertanyaan serupa pernah diajukan Nabi Habakuk dalam perenungan-Nya tentang Allah. Namun akhirnya ia pun mengakui bahwa kedaulatan Allah sungguh tidak terselami.
Bacaan hari ini menyebutkan 5x kata celaka sebagai kecaman Nabi Habakuk terhadap bangsa Kasdim (Babel). Alasan kecaman itu tampak jelas. Bangsa Kasdim adalah orang-orang yang korup (ay.6b), penjarah (ay.8), pengambil untung yang tamak, penipu dan curang (ay.9-11), perampas berdarah dan pelaku tindak ketidakadilan (ay.12), manipulative dan penghina kehormatan manusia (ay.15-16), serta penyembah berhala (ay.18-19). Oleh karena itu, walaupun TUHAN memakai mereka untuk membuat Yehuda sadar dan bertobat, namun Habakuk percaya bahwa mereka pun akan menerima hukuman dari-Nya. Karena itu, Habakuk memilih untuk berdiam diri di hadapan TUHAN sambil menantikan keadilan-Nya.
Firman Tuhan malam ini memotivasi kita untuk berdiam diri di hadapan TUHAN dan berdoa bagi semua penderitaan, ketidakadilan dan dukacita yang dialami manusia, ketimbang kecewa dan marah kepada Tuhan. Lakukanlah itu sembari memohon tuntutan-Nya agar kita dimampukan untuk hidup benar di hadapan-Nya. Baiklah kita juga menginsyafi bahwa semua perbuatan jahat pasti akan menerima balasan yang setimpal pada waktunya. Sebab, TUHAN membenci ketidakadilan, keserakahan, kekerasan, penumpahan darah dan penyembahan berhala. Percayalah: Gusti mboten sare. TUHAN tidak tidur! IA melihat dan menimbang semua perkara di dunia dengan adil dan benar. Maka berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah IA bertindak. Imanmu tidak sia-sia!.
KJ.438 : 3,4
Doa : (Teguhkanlah pengharapan kami dalam penantian akan keadilan-Mu, ya Allah)