Renungan pagi, 4 April 2020

KJ 157 : 1 – Berdoa

Lukas 18 : 1 – 8
“Ia akan segera membenarkan mereka” (ay 8)

Hakim yang tidak benar atau lalim dalam perumpamaan Yesus itu ternyata dapat membenarkan seorang janda yang benar walaupun awalnya hakim itu tidak mau membenarkan. Apalagi Tuhan, Ia pasti membenarkan mereka yang seharusnya dibenarkan. Kehadiran Mesias adalah untuk membenarkan tetapi adakah yang memiliki iman atas kehadiran dan pembenaranNya?
Terkait dengan kebenaran dan pembenaran juga menjadi pergumulan para pelayan saat sekarang ini. Dalam upaya memperjuangkan kebenaran atau siapa yang benar ternyata berhadapan dengan “hakim yang tidak benar” dengan penghakiman yang menutup kebenaran. Dalam situasi pertarungan antara kebenaran versus ketidakbenaran maka Yesus meminta para murid untuk selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Yesus memberiikan penegasan bahwa Allah segera membenarkan orang yang benar. Ia akan menolong dengan tindakan yang meniadakan segala ketidakadilan yang menimbulkan penderitaan dan penindasan. Namun pertanyaannya, apakah ketika Allah membenarkan para murid, mereka memiliki iman? Tekanan ketidakbenaran bisa menimbulkan suara dalam Mazmur 22 : 2 “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” Perasaan ditinggalkakn bisa muncul lebih cepat daripada pembenaran Allah karena rasa itu ada pada kita. Oleh karena itu, dalam menghadapi ketidakbenaran maka para pelayan juga tertantang untuk tetap beriman, berdoa dengan tidak jemu (tidak lelah) karena kebenaran dari Allah adalah kepastian. Yesus meminta para pelayan untuk konsisten dalam kebenaran dengan ditopang oleh perilaku yang benar yaitu doa yang tidak kenal lelah. Hidup benar dan mau dibenarkan membutuhkan kerja dan usaha yang keras bukan sekedar berharap Ia segera datang menolong.

KJ 157 : 2

Doa: Berikan kami kekuatan untuk hidup benar, tetap kuat di dalam doa dan tidak menjadi letih ketika menghadapi tekanan ketidakbenaran. Amin.