Renungan Malam 07 April 2020

KJ.58 : 1,3 – Berdoa

Lukas 7 : 31 – 35
Tetapi orang-orang Farisi dan Ahli Taurat menolak.. (ay.30)

Pasti ada maksud dan tujuan Allah dalam kehidupan setiap orang. Persoalannya adalah bagaimana kita merespons niat Allah itu? Orang Farisi telah menentukan pilihan mereka ketika mereka menolak dibaptis oleh Yohanes. Penolakan itu terjadi karena mereka tidak melihat ada kebenaran di sana, yang mereka lihat adalah hal-hal yang tidak substansial seperti yang dimakan dan diminumnya. Lalu ketika Sang Anak Manusia hadir di tengah-tengah mereka, yang mereka lihat adalah dengan siapa Ia makan dan minum dan dengan siapa Ia menjalin persahabatan. Gagal fokus semacam ini besar konsekuensinya.

Tidak mudah memahami maksud dan tujuan Allah dalam hidup kita. Terkadang kita sama seperti orang Farisi, yang sering salah menempatkan fokus. Alih-alih fokus pada apa yang Tuhan tahu, kita justru lebih fokus pada apa yang kita tahu. Kita terpaku pada apa yang kita pikir, bukan pada apa kata Firman.

Ada sebait lirik lagu “You Know Better Than I” yang merupakan tema dari film animasi yang berjudul Joseph King of Dreams, yang menceritakan kisah hidup Yusuf sang penafsir mimpi, terjemahan bebas bahasa Indonesianya berbunyi demikian “Ku lihat sepotong awan, aku pikir sekecil itulah. Ku lihat seekor burung terbang, aku pikir aku bisa mengikutinya, namun Engkaulah yang mengajari burung itu terbang, Jika aku membiarkan Engkau meraih hidupku, akankah Engkau mengajariku?”. Cara berpikir akan menentukan titik pandang. Jangan sampai gagal fokus karena dapat menyebabkan hidup kita meleset jauh dari tujuan dan maksud Allah bagi kita, bahkan dapat membuat kebenaran Allah pupus dalam diri. Beranilah mengkritisi dan mengoreksi pikiran dan persepsi. Pilih fokus yang tepat!

KJ.460 : 1,3

Doa : (Tuhan kami arahkan hati dan pikiran kami senantiasa kepada kasih dan kebenaran-Mu. Amin)