Renungan pagi, 8 April 2020 (Hari Doa GPIB)

KJ 362 : 1, 2, 3 – Berdoa

Lukas 9 : 18 – 21
“Menurut kamu siapakah Aku?” (ay 20)

Deepak Chopra, seorang penulis, jurnalis dan penceramah, juga seorang dokter mengatakan “Every person is a God in embryo. It’s only desire to be born” setiap pribadi mengandung embrio Tuhan dalam dirinya yang berkehendak untuk dilahirkan. Gagasan semacam ini mengingatkan kita pada peristiwa penciptaan manusia. Berfirmanlah Allah: “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita”.
Seorang arsitek mewujudkan akan dan budinya pada setiap rancangannya. Demikian pula pelukis dalam lukisannya, komponis dalam gubahannya, dan sastrawan dalam sajaknya. Inilah sejatinya diri kita, gambar dan rupa Allah. Johanes Calvin (1530) menulis “Our wisdom…consists almos entirely of two parts: the knowledge of God and of ourselves. But as these are connected together by many ties, it’s not easy to determine which of precedes and give birth to the other”, artinya kebijaksanaan kita…terdiri dari dua bagian utama yaitu mengenal Allah dan diri kita. Kedua hal ini saling terkati sehingga tidak mudah untuk menentukan mulai dari mana terlebih dahulu.
“Menurut kamu siapakah Aku?” Ini adalah pertanyaan pribadi Tuhan yang memandu hati dan mengingatkan kita agar senantiasa memandang diri kita menurut cara pandang Allah dalam segala situasi hidup yang kita hadapi. Karena itu tidak mungkin kita mengenal diri kita tanpa mengenal Allah. Pengenalan inilah yang menjadi sumber kearifan, kekuatan, penghiburan, semua hal-hal baik dan indah dalam hidup kita. Pertanyaan itu ditanyakan Yesus kepada murid-muridNya dalam situasi yang mendekati penderitaanNya yang pasti akan berdampak besar pada mereka. Pengenalan mereka akan diri Yesus merupakan sumber kekuatan, penghiburan dan harapan, ketika perkara berat tiba.

KJ 324 : 1, 2

Doa: Tuhan bagiku Engkau adalah Allahku, Bapa, sahabat, guruku, Engkaulah segalanya dalam hidupku. Amin.