Renungan pagi, 14 April 2020

GB 75 : 1 – Berdoa

“Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umatKu di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.” (ay 7)

Israel harus menjalani kehidupan yang penuh penderitaan dan kesengsaraan selama di tanah Mesir. Mereka tidak berdaya dan terjerat dalam keputusasaan. Beban dalam kehidupan dan tuntutan penguasa semakin hari semakin berat. Semua pekerjaan harus dikerjakan sendiri beban kehidupan harus dipikul sendiri, waktuk terasa berjalan begitu lambat. Harapan untuk keluar dari penindasan dan tindakan eksploitasi oleh para penguasa hanya tinggal mimpi. Tidak adda harapan dan tidak ada masa depan. Tuhan yang mereka sembah, Tuhan yang telah berjanji setia kepada leluhur mereka: Abraham, Ishak dan Yakub rasanya tdak berbuat apa-apa dann diam seribu bahasa.
Ternyata apa yang mereka pikirkan bertentangan seratus delapan puluh derajat dengan apa yang Tuhan pikirkan. Semua yang dijalani, semua yang dialami; kesengsaraan, tangisan dan air mata yang tumpah sama sekali tidak pernah luput dadri perhatian Tuhan. Sabda Tuhan kepada Musa: “Aku telah memperhatikan dengan sungguh-sungguh kesengsaraan umatKu di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya Aku mengetahui penderitaan mereka.” Itulah pengalaman umat Tuhan dengan Tuhan dan itu juga merupakan penghiburan dan kekuatan bagi umat Tuhan zaman ini yang dirasa ditinggalkan dan dilupakan dalam penderitaan mereka.
Pada saat kita merasa sendiri dan tidak berdaya, ternyata Tuhan beserta. Pada saat kita merasa dilupakan dan ditinggalkan ternyata Tuhan tidak pernah melupakann dan meninggalkan kita. Pada saat kita merasa teriakan kita diabaikan Tuhan, ternyata Tuhan sedang mendengar kita.

GB 75 : 2

Doa: Berikanlah kami kepekaan ya Tuhan, agar kami bisa merasakan kehadiranMu di dalam penderitaan. Berikanlah kami matai man untuk bisa melihat tangan Tuhan di dalam pergumulan. Amin.