Renungan Malam 15 April 2020

GB.104 : 1 – Berdoa

Keluaran 4 : 10 – 17
“Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfikiran kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah” (ay.10)

Tugas dan tanggung jawab yang berat telah menanti Manusia sebagai abdi Allah. Akan tetapi, kemampuan yang dimiliki Musa sangat terbatas, apalagi mengingat masa lalunya yang hitam di mata Firaun, ketika ia membunuh orang Mesir dan harus melarikan diri dari Mesir. Tugas itu terlalu besar dan terlalu berat, sementara kemampuan yang dimiliki sangat terbatas, tidak pandai bicara. Musa adalah pribadi yang penuh dengan kekurangan dan keterbatasan. Bagaimana mungkin ia bisa mengemban tugas yang sangat berat itu?

Pada umumnya, kita mempercayakan tugas dan tanggung jawab kepada orang yang kuat, besar dan bertalenta. Tetapi teks ini menunjukkan kepada kita: Karya-karya Allah yang besar dan agung ternyata dilaksanakan oleh orang yang merasa diri tidak pantas dan tidak layak untuk pekerjaan itu. Kadangkala, orang yang mempunyai kemampuan yang besar, bertalenta, selalu sukses dan dan terlalu yakin dengan dirinya sendiri malahan bertindak terburu-buru, akibatnya tergelincir (Kel.32:21-24). Oleh sebab itu alasan yang disampaikan orang-orang yang lemah dan merasa diri tidak mampu sebenarnya bukan tidak mampu, tetapi tidak mau.

Orang yang tidak fasih dan tidak pandai berbicara, tetapi menyampaikan pesan dengan jujur dan tulus, pasti jauh lebih baik dari orang yang fasih dan terlalu percaya diri sehingga tidak lagi mengandalkan Tuhan, tetapi mulai mengandalkan kemampuan sendiri. Singkatnya, dengan pertolongan Tuhan, orang yang lemah dan penuh kekurangan akan mampu melakukan hal-hal besar yang mungkin tidak pernah dibayangkan olehnya.

GB.104 : 2

Doa : (Berikanlah kepada kami kekuatan ya Bapa, sehingga dengan segala kekurangan dan keterbatasan kami, kami bisa melayani dengan tulus dan setia.Amin)