Renungan pagi, 16 April 2020

KJ 426 : 1 – Berdoa

“Adapun Tuhan telah berfirman kepada Musa di Midian: ‘Kembalilah ke Mesir, sebab semua orang yang ingin cabut nyawamu telah mati.’ (ay 16)

Musa bersama keluarganya kembali ke Mesir, sebuah tempat yang rawan untuk mengemban tugas yang diberikan Tuhan. Musa tersandera oleh masa lalunya di Mesir. Ia dikejar-kejar penguasa dan masuk daftar pencarian orang. Tetapi Tuhan memberikan jaminan bahwa semua orang yang ingin mencabut nyawanya telah mati. Maka berangkatlah Musa bersama dengan seluruh keluarganya menuju Mesir dengan segala resiko yang menanti. Di sana Musa tidak hanya mengemban tugas untuk membebaskan umat Tuhan dari Mesir, tetapi di sana juga Musa akan berhadapan dengan Firaun yang tiran dan sewenang-wenang. Firaun yang bagi orang Mesir di anggap sebagai dewa.
Dengan segala kekurangan dan kelemahannya, Musa kembali ke Mesir. Pergi ke sebuah tempat yang sudah jelas penuh dengan tantangan bahkan mungkin di sana juga nyawa menjadi taruhan, tetapi Musa mengambil keputusan untuk pergi dan mengemban tugas dari Tuhan. Dia pergi dengana keluarganya, siap menerima semua resiko. Itulah pelajaran yang berharga yang bisa diambil dari teks ini. Pergi ke Mesir, tidak semua orang mau ke sana. Mesir yang rawan adalah tempat yang selalu dihindari dan di dalam peta perjalanan hidup kita, sudah dirancang agar tempat itu sebaiknya dihindari. Meskipun berkali-kali diperintahkan oleh Tuhan, kita sudah siap dengan seribu satu macam alasan dan argumentasi. Kita lebih senang pergi ke tempat yang nyaman, aman dan tentram. Tidak ada orang yang mau mencari susah. Di Mesir ada Firaun dan Firaun yang tiran serta sewenang-wenang itu adalah tokoh yang selalu dihindari, hanya orang bodoh sudah tahu di sana ada penjahat besar tetapi mau menemuinya. Apakah kita akan ke sana atau mengindar apabila Tuhan memerintahkan kita untuk ke sana?

KJ 426 : 4

Doa: Tuhan, berikanlah kami keberanian untuk pergi ke tempat yang rawan dan riskan. Mampukanlah kami untuk mengandalkan Tuhan di tempat-tempat yang sulit. Amin.