Renungan Malam 16 April 2020

GB.118 : 1 – Berdoa

Keluaran 5 : 1 – 9
“Siapakah Tuhan itu yang harus kudengarkan firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku TUHAN itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi.” (ay.2)

Tuhan yang menuntut agar umatnya dibiarkan pergi adalah Tuhan yang tidak dikenal Firaun. Menurut konsep pada waktu itu, Tuhan adalah Tuhan yang menjaga dan melindungi umatnya. Tetapi umat yang terlantar, tidak berdaya dapat ditindas dan digarap untuk kepentingan Mesir adalah bukti bahwa Tuhan dari umat ini adalah Tuhan yang tidak berdaya dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Firaun lebih melihat kepentingannya sendiri daripada mendengarkan tuntutan dan kepentingan Allah orang Israel. Pembangunan harus berjalan terus, rakyat Mesir harus sejahtera dan memanfaatkan kesempatan yang ada, mumpung ada tenaga kerja gratis atau tenaga kerja yang murah. Di pihak lain Musa dan Harun melihat kepentingan bangsanya. Bagi mereka tidak manusiawi kalau manusia diperlakukan sebagai budak, tidak dihargai hak-hak dan martabatnya sebagai manusia. Oleh sebab itu terjadilah benturan antara dua kepentingan yang berbeda. Benturan antara Allah orang Israel dan dewa-dewi Mesir. Sejajar dengan itu terjadi benturan antara kepentingan Firaun dan kepentingan Musa dan Harun.

Sejarah berulang kembali, yang kuat selalu menang dan yang lemah serta tertindas terus tercecer dan dijadikan tumbal. Tetapi apakah benar yang kecil dan lemah akan terus menang? Jawabannya ialah tidak selalu demikian. Firaun tidak berurusan dengan budak-budak lemah tidak berdaya tetapi Firaun berurusan dengan Tuhan yang memihak orang-orang lemah. Tuhan tidak pernah kelah, kebenaran dan keadilan bersama Tuhan lambat atau cepat pasti menang.

GB.118 : 3

Doa : (Tuhan yakinkan kami bahwa kebenaran dan keadilan lambat atau cepat pasti akan menang. Jadikanlah kami umat-Mu alat kebenaran dan keadilan.Amin)