Renungan Malam 17 April 2020
GB.61 : 1 – Berdoa
Keluaran 5 : 20 – 23
“Sebab sejak aku pergi menghadap Firaun untuk berbicara atas nama-Mu, dengan jahat diperlakukan-Nya umat ini, dan Engkau tidak melepaskan umat-Mu sama sekali.” (ay.23)
Musa memiliki tujuan yang mulia yaitu mengikuti kehendak dan perintah Tuhan, tetapi hasilnya mengecewakan, tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Umat Israel menuduh Musa sebagai biang keladi dari segala penderitaan mereka. Mereka tidak menolong, tetapi memberikan pisau kepada Firaun untuk menikam umat Israel. Sedangkan dari pihak Tuhan, Musa merasa bahwa Tuhan tidak berbuat apa-apa: “dan Engkau tidak melepaskan umatMu sama sekali”. Musa merasa terjebak dan tidak bisa keluar dari jebakan itu. Percaya kepada Tuhan tidak menyelesaikan persoalan, tetapi sebaliknya percaya kepada Tuhan mendatangkan frustasi.
Jalan keluar dari persoalan ini ada di dalam tangan Tuhan. Oleh sebab itu, Musa mengajukan protes kepada Tuhan. “Tuhan, mengapa Engkau perlakukan umat ini begitu bengis?” tetapi Tuhan sama sekali tidak terganggu dengan protes itu. Tuhan akan menyelesaikan persoalan itu dengan cara yang tidak sama dengan cara yang diinginkan Musa. Tuhan juga akan menyelesaikan persoalan itu pada waktu yang tidak sama dengan waktu yang diinginkan Musa dan umat Israel. Oleh sebab itu, Tuhan menjawab Musa: “Sekarang engkau akan melihat apa yang akan Kulakukan kepada Firaun”.
Ketika kita berdoa, kita mengharapkan Tuhan untuk segera menjawab doa itu pada kesempatan pertama. Seperti orang makan cabai, otomatis akan terasa pedasnya. Seperti orang makan cabai, otomatis akan terasa pedasnya. Tetapi di dalam teks ini Tuhan tidak seperti itu, Tuhan tidak membayar cash, tetapi Tuhan mencicil dan membutuhkan waktu yang lama. Mesin penggilingan Allah itu kadang-kadang berjalan sangat lamban, tetapi apa yang dihasilkannya sempurna. Itu berarti jalan terakhir dari ketiakpuasaan dan kemelut ini ialah kita harus kembali kepada Tuhan, setelah kita bekerja sekuat tenaga dan belum kelihatan hasilnya.
GB.61 : 3
Doa : (Berikanlah kami kesabaran ya Bapa, untuk tabah menanti waktu Tuhan yang tidak sama dengan waktu kami.Amin)