Renungan pagi, 29 April 2020

GB 61 : 1 – Berdoa

Yehezkiel 37 : 15 – 23
“..Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku aka mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka.” (ay 21)

Apa yang dirasakan olh seseorang ketika ia megalami kejatuhan? Sudah pasti sakit, lalu kemudian malu atau bahkan putus asa karena tidak bisa bangkit lagi. Jatuh adalah kondisi yang tidak nyaman bagi siapapun. Lalu, apa yang diinginkan orang ketika dalam kondisi jatuh? Sudah pasti mengharapkan pertolongan orang lain, pemulihan dan kemudian mampu bangkit lagi. Ya, uluran tangan sangat dibutuhkan saat mengalami kejatuhan.
Inilah sesungguhya yang dialami oleh Israel Selatan atau Yehuda ketika mereka mengalami pembuangan di Babel. Mereka dalam kondisi jatuh dan kehilangan pengharapan (ay 11). Sebagai suatu bangsa mereka sudah tidak diakui lagi. Tembok Yerusalem yang runtuh sebagai simbol batas Negara, menandakan Israel bukan suatu bangsa yang eksis lagi. Yah, mereka hancur dan hilang. Lalu tiba-tiba melalui Yehezkiel, Tuhan menjanjikan pemulihan sebagai suatu bangsa (ay 15-19). Bukan itu saja, pembaharuan dan pemulihan akan dilakukan Tuhan dalam kehidupan spiritual umat juga (ay 23). Hal tersebut dimulai dari rencana Tuhan yang akan menjemput umatNya dari pembuangan (ay 21) dan membawa pulang mereka ke tanah mereka sendiri.
Ya, ketika Israel mengalami kejatuhan, Tuhan tidak mengabaikan mereka. Tangan Tuhan terulur untuk memberikan pertolongan. Mereka dijanjikan mengalami pemulihan sebagai suatu bangsa dan hubungan dengan Tuhan dibarui. Jika Tuhan mengulurkan tanganNya, segala sesuatu dipastikan menjadi baik kembali. Jika Tuhan mengulurkan tanganNya, maka semua yang rusak pasti diperbaiki. Tidak ada yang bisa dipulihkan jika Tuhan sudah turun tangan.
Persoalan penting saat ini adalah, ketika Tuhan mengulurkan tangan, apakah kita bersedia “mengangkat tangan” meyambut uluran pertolongan Tuhan? Menyambut tangan Tuhan itu dilakkan dengan pertobatan dan pembaharuan hidup. Jika Tuhan ulurkan tanganNya, maka sambutlah.

GB 61 : 2

Doa: Tuhan, pakailah kami menghadirkan keadilan dan kebenaran itu. Amin.