Renungan Malam 11 Mei 2020

KJ.322 : 3,4,5 – Berdoa

1 Korintus 6 : 17 – 20
Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (ay.20b)

Adalah karunia yang sangat berharga ketika kita dapat hidup Bersatu serta menjadi anggota tubuh Kristus yang suci (ay.15). Kepada Kristus kita telah mengikatkan diri dan Bersatu dengan-Nya secara rohani (ay.17). Penyatuan tersebut memungkinkan diri kita menjadi rumah atau tempat tinggal bagi Roh Kusus karena hidup dan tubuh ini telah menjadi milik-Nya (ay.19). Ia-lah yang telah memiliki hidup dan tubuh ini karena Kristus telah membeli dan lunas (ay.20). Dengan demikian, sesungguhnya kita sudah tidak bebas lagi dengan tubuh kita ini. Itu sebabnya Paulus ingatkan, “jangan sekali-kali berbuat cabul” (ay.18). Perbuatan cabul merupakan perbuatan yang mencelakai diri sendiri karena sengaja membawa dirinya yang adalah rumah bagi Roh Kudus untuk dinodai atau dicemari dosa. Percabulan adalah tindakan merampas dan meberontak terhadap sesuatu yang bukan milik kita, yakni tubuh, sekaligus pengkhianat terhadap sikap yang telah menyerahkan hidup untuk Bersatu dengan Kristus. Inilah yang dimaksud dosa terhdap dirinya sendiri.

Metafora (perumpamaan) “Allah sudah membeli kalian dan sudah membayarnya dengan lunas” (ay.20. BIMK) lebih menekankan bahwa hidup orang Kristen seutuhnya kini adalah milik Allah. Hidup dengan tubuh dan kehidupan milik Allah maka kewajiban kita hanyalah memuliakan sang pemilik dengan tubuh ini. Tubuh yang telah menjadi bait Roh Kudus mengungkapkan perkenaan Allah tinggal dalam diri kita. Pemikiran ini menjaga kita untuk senantiasa berada dalam kesadaran (Jawa: eling) menjaga kesucian tubuh dalam relasi dengan Allah, sehingga dengan tubuh, kita hidup menghormati Allah. Pemikiran ini juga menjadi refleksi dalam relasi hidup suami-isteri. Masing-masing, suami-isteri memelihara kesucian tubuh untuk menghormati kesucian perkawinannya.

KJ.363 : 1,3

Doa : (Ya Roh Kudus, tolonglah kami menghormati-Mu dengan tubuh yang telah menjadi milik-Mu ini.Amin)