Renungan pagi, 23 Mei 2020
KJ 255 : 1 – Berdoa
1 Korintus 14 : 26 – 33
“Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.” (ay 33)
Di GPIB kadang-kadang muncul pertanyaan mengapa banyak peraturan dalam ibadah GPIB? Misalnya: tidak ada ucapan Amin mengakhiri pengakuan dosa, tidak boleh duduk setelah berkat, atau tidak boleh bernyanyi membelakangi mimbar.
Salah satu jawaban alkitabiah yang bisa kita berikan adalah Nas Alkitab yang kita baca hari ini dari 1 Korintus 14: 26-33. Rasul Paulus dengan menyatakan: Allah tidak menghendaki kekacauan, dan tetapi damai sejahtera! Kalimat ini Paulus sampaikan ketika menjelaskan bagaimana pertemuan Jemaat atau persekutuan memang layak nya harus teratur.
Di dalam pertemuan sekolah, pekerjaan, ataupun kenegaraan, Kita melihat banyak aturan yang harus dipenuhi agar semuanya menjadi tertib dan teratur. Berhadapan dengan manusia saja kita perlu mengatur diri kita, sehingga seharusnya kita harus lebih teratur Saat berjumpa dengan Allah.
Paulus mengajak kita untuk merenungkan Sudahkah kita berkeinginan dan mengupayakan persekutuan kita menjadi lebih teratur? Presbiter Seharusnya tidak perlu memilih milih tugas tertentu dalam pelayanan, misalnya hanya mau membaca Alkitab atau Warta Jemaat saja, tetapi tidak datang saat menjadi di penerima tamu. Paduan suara di Jemaat seharusnya siap dijadwalkan di jam ibadah berapapun, bukan memilih waktu-waktu ibadah tertentu saja. Bisa dibayangkan kalau semua paduan suara di Jemaat kita maunya memuji Tuhan di waktu yang sama. Demikian juga dengan anggota Jemaat yang perlu juga menjaga keteraturan di dalam persekutuan. Contoh kecil saja, Misalnya datanglah tepat waktu saat ibadah dan jangan lupa mengaktifkan mode getar ponsel agar tidak mengganggu.
Pertemuan Jemaat, peribadahan, persekutuan, bukan hanya sekedar perjumpaan dengan manusia, tetapi Allah hadir di tengah-tengah kita. Oleh karena itu, bukan kekacauan yang harusnya kita tampilkan di dalam persekutuan di dalam Kristus, melainkan damai sejahtera!
KJ 255 : 3
Doa : Kami yang bersekutu hendak menjadi saksi akan damai sejahtera Tuhan dalam kehidupan ini. Mampukan kami, ya Bapa. Amin.