Renungan pagi, 25 Mei 2020

GB 277 : 1 – Berdoa

Yoel 2 : 12 – 14
“Koyakkanlah hatimu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang.” (ay 13)

Pernahkah kita mengalami bencana di sekitar kita? Misalnya bencana gempa atau banjir yang menghancurkan rumah dan masa depan. Suatu bencana selalu mendorong untuk memeriksa diri. Zaman Nabi Yoel di Palestina terjadi bencana belalang secara bergelombang. Datangnya dari Utara, semula belalang pengerip, kemudian belalang pindahan, lalu belalang pelompat dan belalang pelahap. Berjuta-juta jumlahnya dan membuat hari menjadi gelap gulita. Sepertinya Kiamat sudah menimpa bumi.
Allah sering menunjukkan kemahakuasanNya dengan memakai alam untuk menegur manusia. Yoel sebagai nabi di Yerusalem, telah melihat bencana belalang ini sebagai hukuman Allah yang mengerikan. Jika tidak segera meninggalkan hidup yang melawan Tuhan, maka hukuman dahsyat akan muncul. Jalan untuk bebas dari bencana adalah pertobatan: yaitu berpuasa, sambil menangis dan mengadu. Suatu sikap yang berubah dan kembali kepada Allah. Karena Allah itu penuh kasih dan menerima umatNya yang bertobat.
Di hari Kristus dimuliakan, kita diingatkan bahwa Kristus dengan sempurna telah selesai melaksanakan karya penyelamatanNya bagi dunia. Kita yang percaya harus hidup dalam pertobatan. Buah pertobatan harus nampak dalam iman, yaitu membawa damai sejahtera, mengasihi, hidup disiplin. Berjuang menjadi teladan bagi sesama dan masyarakat. hati yang bertobat adalah cermin dari kehidupan yang taat, teratur karena Allah mengasihi kita.

GB 62 : 1, 5

Doa: Ya Tuhan perbaharuilah pikiran dan roh ku untuk selalu melakukan kehendakMu. Amin.