Renungan pagi, 27 Mei 2020

GB 12 : 1 – Berdoa

Amos 2 : 4 – 5
“Oleh karena mereka telah menolak hukum Tuhan, dan tidak berpegang pada ketetapan-ketetapanNya.” (ay 4b)

Adakah manusia dapat hidup teratur tanpa aturan? Manusia bisa hidup teratur karena ada aturan. Mulai dari hidup keluarga, instansi, agama dan organisasi, semuanya ada aturannya. Tujuannya adalah agar tercipta kehidupan yang disiplin dan harmonis. Namun, hal ini akan menjadi sulit, apabila orang mengabaikan hukum yang mengaturnya.
Menurut firman Tuhan, salah satu fungsi Taurat adalah untuk mendidik, agar umat membangun hidupnya bersama Tuhan. Mereka harus menjaga kekudusan dengan menghormati Tuhan-nya hidup mengasihi Allah dan sesamanya. Namun, kini umat ditegur Nabi Amos karena mengabaikan Taurat dan lebih mencondongkan hatinya kepada dewa asing. Yehuda telah berbuat jahat tidak cukup tiga kali tetapi sampai empat kali dan hal ini merupakan simbol kejahatan yang sempurna. Oleh karena itu, setelah Tuhan Allah menghardik dengan keras bangsa-bangsa yang telah mempengaruhi hidup mereka, Nabi Amos pada akhirnya mengungkapkan bahwa Yehuda telah tersesat dan menyimpang dari Jalan Tuhan.
Penyimpangan itu bahkan sudah dilakukan sejak leluhur mereka. Sehingga menjadi sebuah warisan turun-temurun yang pada akhirnya membuat generasi saat ini juga meneruskannya. Tuhan tidak berdiam diri. Ia sudah memberikan kesempatan kepada umatNya untuk berbalik. Tetapi hal itu tidak terjadi dan pada akhirnya Allah menurunkan hukumannya yaitu Puri Yerusalem yang merupakan gambaran bagi istana dan Bait Allah akan dimakan api.
Oleh karena itu, sangatlah penting untuk merawat hubungan dengan Tuhan melalui kegiatan ibadah, doa, membaca firman Tuhan dan pelayanan serta hidup saling mengasihi. Tuhan memberi kita dengan Roh Kudus yang merawat Iman melalui berbagai kegiatan di Gereja dan keluarga.

GB 50 : 1

Doa: Ya Roh Kudus jadikan aku pelaku-pelaku dari firman Tuhan agar hidupku diberkati. Amin.