Renungan pagi, 5 Juni 2020

KJ 451: 1 – Berdoa

1 Tesalonika 4: 1 – 6
“Karena inilah kehendak Allah, pengudusan mu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan.” (ay 3)

Kehendak Allah adalah supaya kita hidup kudus, tidak bercela. Allah yang memanggil, memilih dan menyelamatkan kita itu Mahasuci, Mahakudus, dan Mahamulia. Jika seseorang hidup kudus maka Allah selalu tinggal di dalam dan besertanya, bahkan dia selalu di dalam hati dan pikiran Allah.
Hidup kudus adalah kehidupan yang berkenan kepada Allah. Artinya sesuai dengan kehendak Allah, bukan menurut keinginan sendiri, ataupun dunia. Hidup bermasyarakat memang tidak bebas dari pengaruh buruk. Seperti Jemaat di Tesalonika sangat dipengaruhi oleh perilaku buruk orang-orang yang tidak mengenal Allah. dalam hidup perkawinan, mereka bertindak mengikuti hawa nafsu. Kalau sudah tidak puas dengan istrinya, suami pergi mencari perempuan-perempuan lain untuk dirayu dan diperdaya agar dapat melakukan percabulan. perilaku tukang selingkuh dan kawin serta melakukan percabulan seperti ini merongrong kehidupan Jemaat. ada warga jemaat yang telah terpengaruh dan mungkin sudah jatuh. Paulus menasehati bahwa sebesar apapun pengaruhnya, harus tetap hidup mengikuti nasihat dan petunjuk pastoral yang diberikan. mereka mesti lebih sungguh-sungguh hidup berkenan kepada Allah dan tetap menjaga kekudusan dalam perkawinan. hidup dengan sattu istri, setia, jujur dan benar, memperlakukan istrinya dengan baik dan adil, sehingga perkawinan terus berlangsung dalam pengudusan dan penghormatan. Jadi keluarga akan utuh dan terhindar dari perceraian yang memalukan karena percabulan.
Roh Kudus mengurapi dalam seluruh aktivitas di hari ini agar kita hidup berkenan kepada Allah dan melakukan kehendak-Nya sesuai firman-Nya kita akan terhindar dari hawa nafsu daging dan perilaku cabul sehingga tubuh ini tetap Kudus untuk kemuliaan Allah. Jika tidak kita akan mendapatkan balasannya.

KJ 451: 2

Doa: Roh Kudus mohon urapi kami agar tidak berlaku cabul dan menodai perkawinan sendiri Amin.