Renungan pagi, 10 Juni 2020

KJ 276 : 1, 2 – Berdoa

Yohanes 4 : 1 – 10
…. Kata Yesus kepadanya : “Berilah Aku minum.” (ay. 7b)

Apakah kita akan menolak permintaan orang yang dikasihi? Bagaimana kalau yang meminta adalah orang yang tidak kita kenal? Kebanyaka orang akan berusaha menyenangkan orang yang dikasihinya dengan memenuhi apa yang menjadi permintaannya. Sebaliknya permintaan orang yang belum dikenal akan cenderung diabaikan. Orang bahkan akan membuat berbagai alasan untuk secara halus menolak memenuhi permintaan tersebut.
Perempuan Samaria yang belum mengenal Yesus juga menolak memenuhi permintaan-Nya. Yesus kebetulan sudah berada lebih dulu di sumur Yakub ketika perempuan itu datang mengambil air. Yesys kemudian menatakan kepadanya, “Berilah Aku minum” (ay.9). Perempuan tersebut secara halus menolak permintaan Yesus dengan mengutarakan kebiasaan yang ada dalam masyarakatnya. Dalam kebiasaan masyarakat saat itu, apa yang dilakukan Yesus bukanlah hal yang lazim (ay.9). Ada pembaca yang mengatakan bahwa Yesus sebenarnya tidak membutuhkan minum. Dia hanya ingin menguji perempuan Samaria tersebut. Jadi, apakah itu berarti Yesus tidak perna merasakan haus? Ayat 6b memberi informasi bahwa Yesus saat itu sangat lebih setelah melakukan perjalanan. Lagi pula Dia tidak bisa meminta tolong murid-murid-Nya yang sedang pergi membeli makanan (ay.8). jadi wajar saja jika Yesus haus dan Dia membutuhkan bantuan perempuan Samaria itu untuk memberi-Nya minum.
Perempuan Samaria ini bisa saja adalah gambaran diri kita yang menolak mengabulkan permintaan Tuhan, karena merasa itu hal yang tiak biasa. Biasanya kita yang memohon kepada Tuhan, bukan Dia yang meminta dari umat-Nya. Suara permintaan-Nya begitu asing, sehingga kita menolak mengabulkannya. Untuk itu marilah mengawali hari ini dengan mendengarkan suara dan permohonan Tuhan, agar kita hidup menurut apa yang diminta-Nya.

KJ. 276 : 3

Doa : (Ya Tuhan, mohon ajarlah kami untuk mendengar suara-Mu dan memenuhi permintaan-Mu. Amin)